kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maybank ingin ulang hasil kinerja 2015


Selasa, 23 Februari 2016 / 17:54 WIB
Maybank ingin ulang hasil kinerja 2015


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Maybank Indonesia ingin mempertahankan pertumbuhan bisnis tahun 2016 minimal sama seperti realisasi tahun 2015.

Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, akan menjaga pertumbuhan pendapatan dengan rencana penurunan suku bunga simpanan dan pinjaman.

Misalnya, perusahaan berencana untuk memangkas suku bunga kredit setelah penurunan tingkat bunga simpanan.

Namun, Taswin enggan menyampaikan tingkat suku bunga yang akan dipangkas karena tergantung dari kebutuhan likuiditas dan jangka waktu deposito.

“Penurunan bunga simpanan akan menstabilkan biaya dana atau cost of fund,” katanya, Selasa (23/2).

Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thila Nadason menambahkan, akan menjaga rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) pada level 4,84% tahun 2016.

Angka tersebut sama seperti realisasi NIM sebesar 4,84% per Desember 2015 atau naik 0,08% dibandingkan posisi Rp 4,76% per Desember 2014.

Selain penurunan suku bunga, perusahaan akan menjaga pertumbuhan kredit seimbang dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).

Misalnya, kredit dan DPK akan tumbuh 11%-12% di tahun 2016.

Khusus untuk pertumbuhan kredit, sektor ritel masih menjadi andalan perusahaan dalam menyalurkan kredit karena margin yang tinggi.

Taswin menambahkan, tantangan bisnis perbankan di tahun ini adalah kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) karena ekonomi masih melambat.

Nah, untuk menjaga rasio NPL, perusahaan akan melanjutkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit ke korporasi ke sektor-sektor komoditas dan manufaktur.

Perusahaan mencatat rasio NPL gross naik 1,44% menjadi 3,67% per Desember 2015 dibandingkan posisi 2,23% per Desember 2014.

Dan NPL net naik 0,94% menjadi 2,42% per Desember 2015 dibandingkan posisi 1,48% per Desember 2014.

“Kami akan menjaga agar NPL tidak naik lagi di tahun 2016,” tambah Taswin.

Informasi saja, Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit 5,9% menjadi Rp 112,52 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 106,30 triliun per Desember 2014.

Kredit tersebut mengalir ke sektor ritel sebesar Rp 45,2 triliun, sektor bisnis Rp 45,9 triliun dan sektor global Rp 21,5 triliun.

Misalnya, sektor ritel banyak mengalir ke kredit kendaraan bermotor sebesar Rp 23,0 triliun, kredit pemilikan rumah sebesar Rp 18,1 triliun, kartu kredit sebesar Rp 2,3 triliun, kredit tanpa agunan (KTA) sebesar Rp 1,2 triliun dan pinjaman lainnya sebesar Rp 500 miliar.

Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 12,7% menjadi Rp 115,48 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 102,49 triliun per Desember 2014.

DPK tersebut terdiri Rp 16,15 triliun, tabungan Rp 25,60 triliun dan deposito Rp 73,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×