Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi ini masih ada bank yang mencatat pertumbuhan laba dengan signifikan. Misalnya, PT Maybank Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar 60,9% menjadi Rp 1,14 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 708 miliar per Desember 2014.
Kenaikan laba ini berasal dari perbaikan bunga bersih dan peningkatan komisi (fee).
“Maybank Indonesia membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 6,48 triliun per Desember 2015 atau naik 9,4% dibandingkan posisi Rp 5,93 triliun per Desember 2014,” kata Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria, Selasa (23/2).
Adapun, perusahaan mencatat rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) 4,84%.
Kemudian, perusahaan mencatat kenaikan pendapatan non bunga atau fee based income sebesar 40,8% menjadi Rp 2,73 trilliun per Desember 2015 dari posisi Rp 1,94 trillun per Desember 2014.
Kenaikan fee income ini terutama didukung fee bancassurance, jasa layanan bank sebagai arranger dan penasihat nasabah korporasi, transaksi valuta asing, administrasi pinjaman, asuransi, dan jasa layanan lain.
Maybank yang berpusat di Malaysia ini beruntung memperoleh pertumbuhan laba yang signifikan. Pasalnya, kredit hanya tumbuh 5,9% menjadi Rp 112,52 triliun per Desember 2015 dibandingkan posisi Rp 106,30 triliun per Desember 2014. Dan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) net naik 0,94% menjadi 2,42% per Desember 2015.
Kredit tersebut mengalir ke sektor ritel sebesar Rp 45,2 triliun, sektor bisnis Rp 45,9 triliun dan sektor global Rp 21,5 triliun. Misalnya, sektor ritel banyak mengalir ke kredit kendaraan bermotor sebesar Rp 23,0 triliun, kredit pemilikan rumah sebesar Rp 18,1 triliun, kartu kredit sebesar Rp 2,3 triliun, dan kredit tanpa agunan (KTA) sebesar Rp 1,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News