Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
Kinerja RoE KBMI 3
Di kelompok bank KBMI 3, mayoritas juga mencatat penurunan RoE. Dari delapan bank yang telah merilis laporan keuangan, hanya dua yang mengalami peningkatan RoE pada 2024, sementara enam bank lainnya mengalami penurunan.
Bank dengan RoE tertinggi di KBMI 3 adalah:
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS): RoE naik dari 16,88% pada 2023 menjadi 17,77% pada 2024.
- PT Bank Permata Tbk (BNLI): RoE naik dari 5,54% menjadi 7,24%.
Baca Juga: Prospek Saham Bank Unggulan di Tahun 2025
Sementara itu, beberapa bank KBMI 3 yang mengalami penurunan RoE antara lain:
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA): Turun dari 15% menjadi 14,30%.
- PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP): Turun dari 13% menjadi 12%.
- PT Bank Mega Tbk (MEGA): Turun dari 17,62% menjadi 13,62%.
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN): Turun dari 10,59% menjadi 9,08%.
- PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII): Turun dari 6,20% menjadi 3,93%.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menjelaskan bahwa penurunan RoE di perusahaannya disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan yang tidak setinggi tahun sebelumnya serta margin Net Interest Margin (NIM) yang masih tertekan.
Per Desember 2024, NIM CIMB Niaga turun dari 4,40% menjadi 4,09%.
"Secara fundamental, bisnis tetap tumbuh sehat dengan pertumbuhan kredit sekitar 8%, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 10,5%, dan CASA tumbuh 14%," ujar Lani.
Ia juga menargetkan RoE tetap stabil di kisaran 14%-15% pada tahun ini.
Baca Juga: Mayoritas Emiten Bank Catat Penurunan RoE di Kuartal III-2024
Faktor Penurunan RoE dan Prospek ke Depan
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai bahwa penurunan RoE disebabkan oleh penurunan laba akibat peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
"Prospek tahun ini berpotensi masih melemah karena terhambatnya ekspansi kredit, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti penurunan daya beli, antisipasi peningkatan kredit bermasalah (NPL), dan upaya menjaga likuiditas bank," jelas Trioksa.
Menurutnya, langkah yang perlu dilakukan bank adalah menjaga likuiditas, meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan ekspansi kredit secara selektif, terutama pada segmen yang memiliki risiko rendah, seperti pinjaman berbasis agunan (collateral-based) dan fixed income.
Selanjutnya: Krakatau Steel Perkuat Transformasi SDM
Menarik Dibaca: Bali Soap Luncurkan Produk Body Butter dan Hand Cream Terbaru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News