Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan perbankan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham, yang diukur melalui rasio Return on Equity (RoE), mayoritas mengalami penurunan pada 2024.
Rasio RoE merupakan indikator penting bagi pemegang saham dan calon investor untuk menilai kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang berhubungan dengan pembayaran dividen.
Baca Juga: Mengintip Bonus Tantiem Komisaris dan Direksi Bank Besar di 2024, Naik Dua Digit
Kinerja RoE KBMI 4
Pada kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 4, hanya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatat peningkatan RoE secara tahunan (year on year/YoY), dari 23,5% pada 2023 menjadi 24,6% pada 2024.
Kenaikan ini seiring dengan pertumbuhan kredit BCA yang mencapai 13,71% YoY pada 2024 dengan nilai kredit sebesar Rp 911,1 triliun. Pertumbuhan ini juga ditopang oleh permodalan yang kuat.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa peningkatan RoE didukung oleh pertumbuhan kredit berkualitas serta efisiensi biaya operasional.
BCA juga mencatat peningkatan efisiensi, terlihat dari penurunan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 43,70% menjadi 41,67% pada 2024.
"Selaras dengan prospek perekonomian Indonesia yang positif, kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan profitabilitas, sehingga RoE BCA tetap stabil," ujar Hera kepada Kontan.co.id, Rabu (26/2).
Baca Juga: Kinerja 2024 BRIS Kinclong dan Diproyeksi Bakal Terus Mencorong, Emas Jadi Andalan
Sementara itu, beberapa bank KBMI 4 mengalami penurunan RoE:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun dari 19,80% menjadi 19,01%.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun dari 23,20% menjadi 21,20%.
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun dari 15,20% menjadi 14,20%.