kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,70   3,35   0.36%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mei, investasi asuransi jiwa di saham naik


Rabu, 04 Juli 2018 / 18:22 WIB
Mei, investasi asuransi jiwa di saham naik
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia - IHSG


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi investasi di pasar saham masih jadi tantangan bagi industri asuransi jiwa pada saat ini. Hal ini tak lepas dari volatilitas yang terjadi di instrumen tersebut dalam beberapa bulan ke balakang.

Namun setelah mengalami penurunan jumlah investasi di keranjang saham sejak awal tahun ini, trennya mulai kembali meningkat di bulan lalu.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada Januari 2018 investasi industri asuransi jiwa di keranjang saham berada di angka Rp 145,5 triliun. Namun angka tersebut menciut di bulan berikutnya menjadi Rp 144,6 triliun.

Di bulan Maret, nilai investasi di instrumen ini menurun cukup tajam menjadi Rp 135,8 triliun. Tren penurunan ini masih berlanjut di bulan April 2018 menjadi Rp 135,2 triliun.

Namun jumlah dana investasi asuransi jiwa yang diparkir di keranjang saham mulai kembali meningkat di bulan Mei. Pada bulan tersebut, investasi asuransi jiwa di saham tercatat naik menjadi Rp 137,8 triliun, naik dari dua bulan sebelumnya meski masih turun jika dibandingkan awal tahun.

Menurut Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim tren penurunan investasi di keranjang saham di periode awal tahun ini merupakan hal yang terbilang wajar meningkat kondisi pasar yang terjadi. Pasar saham yang tergelincir berdampak pada jumlah investasi di instrumen ini.

Meski begitu, ia menilai sebagian besar pemain asuransi jiwa masih memandang positif instrumen ini. Soalnya, sifat instrumen saham yang lebih menguntungkan secara jangka panjang sesui dengan karakteristik produk asuransi jiwa yang juga liabilitasnya bersifat jangka panjang.

Di sisi lain, pasar asuransi jiwa dinilai makin sadar soal penempatan investasi untuk jangka panjang ini. Sehingga kondisi pasar saham saat ini diyakini tak berdampak besar bagi pertumbuhan bisnis.

Dus, pendapatan premi pun terus tumbuh dan ditempatkan di keranjang saham. "Meski beberapa kali volatil, namun secara historis investasi saham lebih menguntungkan secara jangka panjang," kata dia, Rabu (4/7).

Secara umum pun, keranjang saham menjadi tempat investasi terbesar asuransi jiwa bersama dengan reksadana. Per Mei, porsi investasi sektor ini di saham dan reksadana masing-masing sebanyak 29,8% dan 36,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×