Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa kumpulan dinilai masih cukup prospektif. Meski, di awal tahun ada tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat di kuartal pertama tahun ini, jumlah tertanggung di sektor industri ini mengalami penurunan. Baik itu di segmen individu maupun kumpulan. Hanya saja, penurunan yang terjadi di segmen kumpulan memang lebih dalam.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, jumlah tertanggung dari segmen asuransi jiwa kumpulan susut sebesar 1,8% menjadi 40,8 juta orang. Di saat yang sama, penurunan di segmen individu tercatat sebanyak 1,2%.
Penurunan ini dinilai sebagai akibat dari penarikan nilai tunai sejalan dengan tren investasi yang positif di tahun lalu dan berbarengan dengan peningkatan kebutuhan dana masyarakat.
Meski mencatatkan penurunan jumlah tertanggung, namun Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan AAJI Maryoso Sumaryono menilai tren tersebut hanya sementara. Soalnya ia yakin kebutuhan pasar akan asuransi kumpulan masih sangat besar untuk bisa dimanfaatkan pelaku usaha.
Diantaranya karena masih banyaknya perusahaan yang underinsurance alias mengelola proteksi keuangan karyawannya secara internal. "Di sisi lain kebutuhan dan kesadaran akan employee benefit dan manfaat pascakerja juga terus meningkat," kata dia belum lama ini.
Ditambah lagi pemanfaatan asuransi juga makin besar. Misalnya saja dilihat dari sisi klaim kesehatan di segmen asuransi kumpulan yang meningkat 17,2% menjadi Rp 1,33 triliun di triwulan I 2018 ini. Hal tersebut memandakan kebutuhan akan asuransi kumpulan masih sangat besar di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News