kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Melihat Dampak Terganggunya Layanan BSI Terhadap Nasabah


Kamis, 11 Mei 2023 / 18:51 WIB
Melihat Dampak Terganggunya Layanan BSI Terhadap Nasabah
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi BSI Mobile di Tangerang Selatan, Banten, Senin (7/11). Layanan BSI Error, Begini Dampaknya Bagi Nasabah


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sejumlah nasabah mengeluhkan layanan perbankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) yang masih mengalami gangguan sejak Senin (8/5). Hingga hari ini gangguan layanan tersebut belum sepenuhnya pulih.

Salah satu nasabah yang juga merupakan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana menyatakan, perguruan tingginya terkena dampak yang luar biasa. Arus kas terhenti selama tiga hari.  

"Sebagai nasabah loyal, selama ini ITB Ahmad Dahlan bangga dengan emiten dengan kode saham BRIS ini. Saat ini kepercayaan publik ke kami anjlok, karena tidak tepat waktu dalam transaksi," ungkap Mukhaer kepada kontan.co.id, Kamis (11/5).

Baca Juga: BSI Mobile Error, Begini Kata Pakar Forensik Digital

Terkait kerugian yang ditimbulkan, Mukhaer menjabarkan, kalkulasi sederhananya dengan dosen dan karyawan jumlahnya 500 orang dan tentu wajib payrollnya di BSI. Bisa dibayangkan berapa jumlah orang yang terlibat.

"Ada anak tuk kebutuhan sekolah, transportasi,  dan konsumsi keluarga. Demikian juga mahasiswa, jumlah 5.000 orang, pembayaran kuliah bisa tersendat. Aktivitas pembelajaran berhenti. Honor tidak tertransfer, rekanan bisnis kampus tidak berjalan. Klo dikalkulasi,  bisa mengurangi kepercayaan kampus di mata publik. Pemasukan juga berkurang," jelasnya.

Mukhaer menegaskan, jika manajemen BSI masih punya rasa malu, mereka harus bertanggung jawab. Kalau tidak siap, harus mundur. Menurutnya, ini bukan semata soal finansial, tapi dampak kepercayaan. 

 

"Manajemen tampaknya tidak punya early warning system dalam memitigasi hacker atau sabotase serangan siber. Harus rekrut talenta-talenta handal di bidang IT. Tidak cukup dari staf IT dari peninggalan lama," katanya.

Baca Juga: Kompak Turun, Harga Saham BRIS dan BBCA Merah di Perdagangan Bursa Kamis (11/5)

Menanggapi layanan BSI yang alami gangguan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, hal ini menjadi pelajaran berharga bagi bank untuk meningkatkan keamanan sistem operasional bank dan memerlukan back up system bila terjadi hal serupa. 

"Dampaknya tentu bisa membuat kekhawatiran nasabah terhadap dana yang ditempatkan di bank sehingga bank perlu secara aktif untuk meyakinkan masyarakat bahwa dana dan data nasabah tetap aman," ujar Trioksa.

Sementara terkait kerugian kepada nasabah, menurut Trioksa kerugiannya perlu didata terlebih dulu apakah ada kerugian langsung secara keuangan atau sudah dapat diantisipasi. Namun kepercayaan masyarakat yang penting untuk dijaga dan ditenangkan.

"Masukan kedepan, bank perlu meningkatkan sistem keamanan cyper sistemnya dan membuat back up plan system bila terjadi serangan serupa dikemudian hari," kata Trioksa.

Sementara Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai, terganggunya aplikasi dan ATM BSI merupakan risiko teknologi. Menurutnya, jika hal itu disebabkan oleh perubahan sistem, bank wajib memberitahukan lebih dulu kepada nasabahnya. 

"Dengan demikian, potensi risiko yang dihadapi oleh nasabah dapat ditekan serendah mungkin. Artinya, nasabah dapat melakukan transaksi di loket kantor cabang terdekat. Jika gangguan itu dari serangan virus, bank harus segera dapat mengatasinya," tuturnya.

Selain itu, kata Paul hal itu menjadi pelajaran berharga (lesson learned) bagi bank untuk terus meningkatkan upaya mitigasi risiko terutama risiko teknologi. Apalagi kini di era perbankan berbasis digital.

Baca Juga: Ini Kata Dirut BSI Soal Layanan BSI Terkena Serangan Siber

Paul mengatakan, bahwa nasabah tidak perlu takut akan kehilangan uang mereka karena sudah semestinya semua transaksi ada record-nya.

"Namun tentu saja nasabah pasti merugi berupa kesempatan yang hilang (opportunity loss). Mengapa? Karena transaksi tidak dapat dilakukan pada saat yang sudah direncanakan," ujarnya.

Pada hari Ini Kamis (11/5) harga saham BRIS ditutup memerah. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham BRIS persis di harga penutupan Rp 1.760 per saham.

Sementara dari penutupan Rabu (10/5), harga saham BRIS turun 1,95% dari Rp 1.795. Saham BRIS dibuka sama dengan harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 1.795 per saham.

Baca Juga: Layanan Bank BSI Hari Ini, Kamis 11 Mei 2023 Masih Mengalami Gangguan, Nasabah Kecewa

Mencatatkan harga tertinggi Rp 1.795 dan harga terendah Rp 1.755, saham BRIS ditutup turun Rp 35 per saham dalam sehari.

Terkait layanan BSI yang alami gangguan, hal tersebut disebut Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki tidak berdampak signifikan terhadap harga sahamnya.

"Secara trend masih bullish meski rawan profit taking di harga saat ini. Jika saham BRIS kuat bertahan di atas Rp 1.700 - Rp 1710 per saham, target atas potensi ke Rp 1.850 - Ro 1.895 per saham dalam mid term," kata Yaki.

Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (04 Mei 2023), harga saham BRIS hari ini memang sudah naik 0,57 % dibanding harga saat itu (Rp 1.750).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×