kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.298   12,00   0,07%
  • IDX 7.897   -47,14   -0,59%
  • KOMPAS100 1.109   -11,37   -1,01%
  • LQ45 828   0,60   0,07%
  • ISSI 266   -2,14   -0,80%
  • IDX30 428   -0,45   -0,10%
  • IDXHIDIV20 494   0,79   0,16%
  • IDX80 125   0,08   0,07%
  • IDXV30 131   0,28   0,22%
  • IDXQ30 138   0,10   0,07%

Melihat peluang dan tantangan industri multifinance pada 2020


Jumat, 03 Januari 2020 / 21:46 WIB
Melihat peluang dan tantangan industri multifinance pada 2020
ILUSTRASI. Marketing pembiayaan kendaraan melayani nasabah di ajang GIIAS 2018 Tangerang, Jumat (10/8). Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan industri multifinance samapai Juni 2018 senilai Rp 427,32 triliun.


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

Lanjut Bambang, sektor Industri Keuangan Non Bank juga sangat dipengaruhi volatilitas kondisi global tersebut, terutama untuk pembiayaan heavy equipment yang masih sangat sensitif dengan harga komoditas global.

"Pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun 2019 masih mengalami peningkatan yang cukup baik walaupun industri mengalami tekanan eksternal yang cukup berat,"jelasnya.

Baca Juga: Bank Yudha Bhakti siap luncurkan produk digital banking di tahun depan

Piutang pembiayaan multifinance per November 2019 mencapai Rp 453,24 triliun atau meningkat sebesar 4,46% yoy dengan kualitas piutang NPF sebesar 2,52%.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno prediksi di tahun ini piutang pembiayaan dapat tumbuh sebesar 4%. Sektor yang diandalkan untuk mendorong pertumbuhan piutang pembiayaan yakni otomotif.

"Sebenarnya yang menjadi andalan multifinance selain sektor otomotif yaitu alat berat. Namun di tahun ini sektor alat berat kemungkinan masih belum tumbuh,"kata Suwandi kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×