kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melihat potensi kredit investasi di mata para bankir


Selasa, 13 Juli 2021 / 21:33 WIB
Melihat potensi kredit investasi di mata para bankir
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang BCA Thamrin Jakarta, Jumat (2/7). Melihat potensi kredit investasi di mata para bankir


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Seiring rencana pembangunan jangka menengah nasional, ada beberapa rencana yang sudah disiapkan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyiapkan kawasan ekonomi baru, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Terdiri dari 9 kawasan industri nasional, 10 kawasan industri baru, dan 19 smelter yang tengah dikembangkan saat ini.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan akan terus membuka peluang penyaluran kredit ke seluruh segmen dan sektor, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

“Seiring dengan upaya pemerintah dan regulator dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, kami berharap permintaan kredit bisa ikut terangkat. Sehingga dapat turut mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Corporate Secretary Bank Mandiri, Rudi As Atturidha kepada KONTAN, Selasa (13/7).

Baca Juga: Kredit investasi masih tumbuh, Bank BCA tancap gas di digital banking

Rudi menjelaskan, terkait dengan kredit investasi Bank Mandiri, sampai dengan Mei 2021 total ending balance kredit investasi tercatat mencapai Rp 329,53 triliun. Angka ini tumbuh 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau secara year on year (yoy).

“Pertumbuhan kredit investasi tersebut terutama didorong oleh segmen corporate yang telah tumbuh positif sebesar 4,42% hingga Mei 2021, dibandingkan posisi Desember 2020 atau secara year to date (ytd),” tambah Rudi.

PT Bank Central Asia Tbk, mencatatkan kredit investasi per Maret 2021 ada di angka Rp 182 triliun, atau meningkat sebesar 1,7% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu atau secara year on year (yoy).

Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan kepada KONTAN, Selasa (13/7), BCA mencermati permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan. Hal ini sejalan dengan adanya pandemi covid-19, yang membatasi mobilitas dan memengaruhi iklim bisnis.

Baca Juga: Per Mei 2021, kredit investasi Bank Mandiri tumbuh 10% yoy, didorong segmen corporate

“Kami juga melihat bahwa pada umumnya industri saat ini masih mencermati upaya vaksinasi yang dilakukan pemerintah, dan tren perkembangan pandemi covid-19. Di tengah situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat ini, BCA berkomitmen mengoptimalkan layanan perbankan melalui kanal digital banking. Beragam inovasi dilakukan melalui #BankingFromHome,” pungkas Vera.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×