Melihat Realisasi Program Cha-Ching Prudential

Jumat, 10 Oktober 2025 / 21:17 WIB

ILUSTRASI. Literasi Asuransi: Pelayanan nasabah di Kantor Prudential, Senin (28/10/2024). Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa tingkat indeks literasi asuransi pada tahun 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 76,25 persen dari posisi 2022 sebesar 31,72 persen. KONTAN/Baihaki/28/10/2024

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Prudence Foundation dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) terus mendorong peningkatan literasi keuangan lewat program Cha-Ching.

Hingga saat ini, realisasi program literasi keuangan Cha-Ching yang telah menjangkau lebih dari 1 juta siswa SD, 31.500 guru, dan 20.000 sekolah di 60 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Program ini mendapat dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, bertepatan dengan peringatan Bulan Inklusi Keuangan serta sejalan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dari OJK.

Program Cha-Ching mengajarkan empat konsep dasar keuangan, yakni Earn, Save, Spend, dan Donate, untuk menumbuhkan kebiasaan baik sejak dini, agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang cerdas finansial dan peduli sosial.

Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen, mengatakan pencapaian ini menjadi bukti komitmen perusahaan dalam membangun generasi cerdas finansial. “Membekali anak dengan literasi keuangan sejak dini adalah investasi jangka panjang untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan tangguh,” ujar Karin dalam keterangannya, Jumat (10/10).

Sementara itu, Executive Director Prudence Foundation, Nicole Ngeow, menyebut Cha-Ching dirancang sebagai program global literasi keuangan anak yang kini telah hadir di 16 negara di Asia dan Afrika. “Kami bangga atas pencapaian Cha-Ching One Million di Indonesia, hasil kerja sama erat dengan pemerintah dan para pendidik,” kata dia.

Sejak hadir di Indonesia pada 2017, program Cha-Ching telah berevolusi dari metode cetak menjadi pembelajaran digital interaktif pada 2021–2022, memungkinkan akses lebih luas hingga ke daerah terpencil.

Transformasi digital ini mempercepat ekspansi program, dengan partisipasi meningkat lebih dari 400% pada 2023, menjangkau lebih dari 230.000 siswa, 7.000 guru, dan 4.192 sekolah hanya dalam satu tahun ajaran.

Hasil evaluasi program Cha-Ching menunjukkan dampak nyata di lapangan. Karin bilang pemahaman siswa terhadap literasi keuangan dasar naik rata-rata 17%. Sebanyak 9 dari 10 siswa menilai pembelajaran menyenangkan dan relevan, 96% guru ingin kembali mengajarkannya, dan 3 dari 4 orang tua merekomendasikan program ini.

Staf Khusus Mendikdasmen, Arif Jamali, menilai Cha-Ching sukses mengintegrasikan literasi keuangan dalam kurikulum dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Evi Yuli Puspitasari, guru SDN Mlarak Ponorogo, menyebut program ini mengubah pola pikir dalam mengelola keuangan. Sementara Muhammad Naufal Al-Ghifari, siswa SDN Cibeber Hilir, menilai pembelajaran Cha-Ching seru dan membuatnya paham pentingnya mengatur uang.

Pribadi Setiyanto, Chairman Prestasi Junior Indonesia, menegaskan bahwa pencapaian 1 juta penerima manfaat hanya terwujud lewat kolaborasi semua pihak. “Literasi keuangan bukan sekadar menghitung uang, tapi menanamkan nilai dan kebiasaan yang membentuk kemandirian,” ujarnya.