Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah memberikan mandat kepada BTN agar menjadi solusi perumahan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam rapat kerja BTN pada 24 Januari 2022, Menteri BUMN mendorong BTN memperluas ekosistem perumahan dengan bersinergi bersama BUMN lain dan swasta terkait dengan perumahan.
Baca Juga: BTN dan Bank Mandiri Lanjutkan Pengembangan Digitalisasi Layanan KPR
Turunan sektor perumahan masih sangat luas untuk dibangun dalam satu ekosistem. "Ekosistem perumahan ini lebar ada semen, besi, cat, furnitur dan lain-lain. Ini luar biasa kalau kita bisa memberikan solusi, seperti super apps," kata Erick.
Direktur Utama BTN Haru Koemahargyo mengatakan, perseroan terus melakukan ekspansi kapabilitas dengan meningkatkan kemitraan guna memperluas ekosistem dan juga pemurnian proses bisnis.
Dalam meningkatkan ekosistem, BTN berkolaborasi dengan institusi, platform terkait perumahan, dan mempercepat digitalisasi. Hingga saat ini, bank telah menyediakan layanan banking yang lengkap kepada institusi yang digandeng seperti BPJS Ketenagakerjaa dan SMF untuk menciptakan bisnis berkelanjutan.
Dalam memperdalam ekosistem KPR, BTN telah berkolaborasi dengan sejumlah platform terkait perumahan dan mengembangkan platform sendiri.
"Saat ini kerja sama dengan BUMN dan swasta telah dilakukan, namun BTN perlu memperluas sinergi tersebut untuk mendukung pemenuhan kebutuhan rumah rakyat dalam program satu juta rumah," ujar Haru.
BTN saat ini terus berjalan pada jalur dalam melanjutkan transformasi untuk mencapai visi tahun 2025 menjadi bank KPR terbaik di Asia Tenggara.
Untuk mencapai visi itu, perseroan pada tahun 2022-2023 akan ekspansi ke area bisnis baru. Selanjutnya, pada 2024-2025, BTN akan melakukan disrupsi dan memperluas bisnis lewat digital.
Sebanyak 90% kredit BTN saat ini disalurkan ke sektor perumahan seperti kredit perumahan rakyat (KPR) dan kredit konstruksi atau Kredit Yasa Girya (KYG).
Haru mengatakan, divesifikasi akan diperluas namun tetap menyasar pada ekosistem perumahan seperti transportasi, bisnis ritel, dan industri terkait bahan bangunan.
Penguatan segmen millenial dilakukan dengan memfasilitasi pertumbuhan dari sisi supply dan demand. Di sisi supply, BTN mendukung pembiayaan proyek-proyek TOD. Saat ini stock hunian millenial mencapai 27.230 yang terdiri dari 20.020 unit hunian vertikal dan 7,210 hunian rumah tapak. Sedangkan di sisi demand, BTN menghadirkan program KPR yang sesuai dengan kemampuan millenial.
Baca Juga: Bankir Optimistis Transaksi Digital Banking Melesat di 2022