Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
Apalagi jika diperhatikan jajaran 10 bank syariah terbesar dunia seperti bank syariah dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Malaysia, Kuwait dan Bahrain memiliki ciri yang sama yaitu penetrasi perbankan syariah domestik yang sudah tinggi.
Bahrain misalnya, market share perbankan syariah domestik nya telah di kisaran 15%, Uni Emirat Arab kisaran 20%, Qatar dan Malaysia telah di kisaran 30%, Kuwait di kisaran 40%, dan Arab Saudi bahkan di kisaran 70%.
Berbeda dengan Indonesia market share perbankan syariah domestik hingga kini baru di kisaran 7% padahal kehadiran Bank Syariah sudah ada sejak 1990an di Indonesia.
Baca Juga: Bank Muamalat Incar Pertumbuhan KPR Capai Rp5,3 Triliun
“Tidak heran bila Indonesia tidak memiliki pemain besar dalam industri perbankan syariah global, karena memang industri domestik nya memang kecil,”
Maka untuk menjadikan bank syariah dalam negeri sebagai pemain global, agenda kebijakan terpenting adalah membesarkan industri perbankan syariah nasional.
Oleh sebab itu rencana merger Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Muamalat bisa menjadi pacuan. Hal ini juga akan menjadi tantangan bagi BSI untuk bersaing di negara sendiri setelah sekian lama BSI tidak memiliki pesaing.
Apalagi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru baru ini menilai aksi merger kedua Bank itu berpeluang masuk dalam peringkat 10 Bank syariah terbesar di dunia.
Baca Juga: Siap Spin Off, Laba BTN Syariah Melonjak 110,5% dan Aset Tembus Rp 54 Triliun
Aset BTN Syariah saja sudah mencapai Rp 54,3 triliun. Ditambah perolehan laba bersih sebesar Rp 702,3 miliar pada 2023. Jumlah tersebut naik 110,5% dibandingkan perolehan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 333,6 miliar. Selain itu penyaluran pembiayaan BTN Syariah juga naik 17,4% menjadi Rp 37,1 triliun.
Dengan demikian menurut Yusuf langkah tersebut akan mendongkrak market share perbankan syariah dalam negeri menembus 10%.
Setelah Bank syariah eksis secara domestik dan ditopang dengan kualitas aset yang memadai, Yusuf yakin bank syariah di Indonesia berpotensi memiliki wakil di jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News