kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.472   -20,01   -0,27%
  • KOMPAS100 1.157   -2,48   -0,21%
  • LQ45 917   -3,39   -0,37%
  • ISSI 226   0,21   0,09%
  • IDX30 472   -2,43   -0,51%
  • IDXHIDIV20 569   -3,32   -0,58%
  • IDX80 132   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 140   -0,20   -0,14%
  • IDXQ30 157   -0,81   -0,51%

Menengok Kinerja Bank Digital Milik Bank Besar yang Semakin Prospektif


Selasa, 20 Februari 2024 / 05:05 WIB
Menengok Kinerja Bank Digital Milik Bank Besar yang Semakin Prospektif
ILUSTRASI. Seorang pembeli melakukan pembayaran dengan memindai kode QRIS melalui aplikasi digital banking di Jakarta, Selasa (23/1/2024). Menengok Kinerja Bank Digital Milik Bank Besar yang Semakin Prospektif.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah bank-bank raksasa untuk melahirkan anak usaha berupa bank digital tampaknya mulai menunjukkan hasil yang semakin prospektif. Hal tersebut dapat terlihat dari kinerja bank digital milik mereka yang kian konsisten mencetak laba.

Ambil contoh, bank digital milik PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yaitu BCA Digital. Bank yang kerap dikenal dengan nama Blu tersebut mampu membalikkan rugi senilai Rp 71,6 miliar di 2022 menjadi untung sebesar Rp 46,04 miliar sepanjang 2023.

Adapun, kinerja tersebut ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mencapai 127,06% secara tahunan (YoY). Di mana, pendapatan bunga bersih BCA Digital mencapai Rp 608,71 miliar.

Baca Juga: Kinerja Bank Digital Milik Bank Besar Catatkan Kinerja Lebih Ciamik

Layaknya bank digital, pendapatan berbasis komisi dari BCA Digital juga tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan meski nilainya belum besar. Kenaikannya mencapai 154,88% YoY atau senilai Rp 19,55%.

Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati mengatakan, raihan laba bersih tersebut merupakan capaian positif BCA Digital yang mulai meningkatkan kontribusinya bagi Grup BCA.

Salah satu fokus BCA Digital yang bakal dilakukan tahun ini adalah memperbesar penyaluran kredit dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. 

Adapun, total kredit yang disalurkan BCA Digital sepanjang 2023 mencapai Rp 4,64 triliun. Sebagai perbandingan, pada tahun sebelumnya, kredit BCA Digital baru sebesar Rp 3,24 triliun.

Selain itu, Lanny bilang BCA Digital akan terus berinovasi dalam mengembangkan produk yang relevan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang reliable untuk mendorong jumlah transaksi, dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi biaya.

Baca Juga: Bank Digital Milik Bank Jumbo Mampu Catatkan Kinerja Lebih Kinclong

“Kami berharap fundamental dan kinerja keuangan BCA Digital semakin kuat, sehingga pencapaian kami dapat terus ditingkatkan ke depannya,” ujar Lanny (19/2).

Sementara itu, Hibank yang merupakan anak usaha dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga tak kalah dalam mencatatkan kinerjanya sepanjang 2023. Di periode tersebut, Hibank mencatat laba bersih senilai Rp 130,6 triliun atau naik 59,27% YoY.

Di sisi lain, asetnya pun turut semakin jumbo dengan senilai Rp 14,62 triliun. Di mana, itu juga ditopang oleh kredit yang turut bertumbuh hingga 90% YoY menjadi Rp 6 triliun dengan komposisi UMKM mencapai 34%.

Tak hanya itu, likuiditas Hibank pun tetap terjaga sejalan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp 9,5 triliun atau mengalami kenaikan 37% YoY. Jumlah nasabah tercatat pun sekitar 91.000 nasabah.

Direktur Utama Hibank Jenny Wiriyanto bilang selama ini pihaknya pun menerapkan strategi untuk fokus pada ekosistem UMKM di Indonesia melalui pendekatan komunitas terpilih. Di mana, hibank berupaya menyediakan model dan struktur pembiayaan yang lebih ramah kepada UMKM. 

Baca Juga: Kinerja Bank Digital Milik Sejumlah Bank Besar Kian Prospektif

Selain itu, Jenny menyebutkan kerjasama dengan fintech juga terus dioptimalkan untuk menyalurkan pembiayaan dalam sebuah ekosistem. Ia melihat fintech memiliki pengalaman dan pemahaman dalam ekosistem UMKM tersebut.

Ia juga menyebutkan dukungan dan kontribusi BNI sebagai induk dalam transformasi Hibank pun terus mengalir. Mulai dari sinergi bisnis digital, jaringan perbankan, hingga bisnis turunan seperti bancassurance. “Ini menjadi keuntungan bagi Hibank untuk menjadi bagian dari BNI Group,” ujarnya.

Selain dua bank tadi, ada juga Bank Raya yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Namun, bank yang dulunya dikenal BRI Agro ini belum memaparkan kinerja keuangannya sepanjang 2023.

Baca Juga: Blackrock Kembali Masuk Bank Jago (ARTO), Bank Digital Makin Dilirik Investor Besar?

Hanya saja, jika dilihat dari laporan bulanan per November 2023, laba bersihnya tercatat mengalami kenaikan. Dari senilai Rp 8,85 miliar di November 2022, setahun sesudahnya menjadi Rp 20,88 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×