Reporter: Harris Hadinata | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transformasi digital kini menjadi salah satu fokus para pelaku industri keuangan. Di sisi lain, ancaman digital yang semakin canggih juga menghantui digitalisasi di industri keuangan.
“Kita menghadapi kejahatan digital yang sudah bertransformasi menjadi ekosistem terorganisasi. Mereka memiliki sumber daya, pola, bahkan kemampuan untuk menargetkan institusi keuangan,” ujar Iwan Setiawan, Direktur Utama PT. Rintis Sejahtera, dalam keterangan resmi, Selasa (21/10).
Iwan menuturkan, ketahanan dalam menghadapi ancaman tersebut tidak bisa dibangun sendiri. “Harus ada kolaborasi lintas lembaga, antara pelaku industri dan regulator, untuk memperkuat sistem keamanan pembayaran,” imbuh Iwan.
Karena itu, Rintis, sebagai pengelola layanan switching Jaringan PRIMA dan pelaku industri sistem pembayaran nasional, menggelar Prima Executive Gathering 2025. Lewat ajang ini, Rintis mengajak pelaku industri keuangan memperkuat sinergi, resiliensi, dan tatakelola sistem pembayaran yang berkelanjutan.
Baca Juga: Tarik Tunai Tanpa Kartu Antarbank Kini Tersedia di 13 Bank Mitra Jaringan PRIMA
Prima Executive Gathering 2025 ini mengusung tema Beyond Resilience: Accelerating Impact – Progressive Growth. Forum yang digelar di The Mulia Resort, Bali, pada 23 Oktober 2025, ini akan menjadi wadah memperkuat kolaborasi antara regulator, asosiasi, dan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), baik bank maupun non-bank, dalam menghadapi ancaman digital yang kian canggih.
Sebagai penyedia sistem Financial Market Infrastructure (FMI), RINTIS menilai penguatan ketahanan siber dan investasi keamanan menjadi langkah mendesak. Tujuannya agar infrastruktur nasional tetap tangguh, di tengah peningkatan risiko kejahatan digital berbasis akal imitasi dan eksploitasi data.
Forum ini juga akan memperdalam pemahaman bahwa masa depan keamanan digital tidak lagi sebatas mengganti kata sandi, tetapi mengandalkan sistem enkripsi berbasis kuantum yang mampu melindungi data dari serangan generasi baru. Forum ini juga akan membahas secara dalam mengenai kriptografi pasca kuantum atawa post-quantum cryptography (PQC).
Baca Juga: MNC Digital (MSIN) Bakal Gelar Privat Placement, Simak Rekomendasi Sahamnya
Kalau Anda masih asing dengan istilah PQC, ini adalah algoritma kriptografi baru yang dirancang melindungi data dari serangan komputer kuantum. PQC merupakan mekanisme baru dalam enkripsi data untuk menghadapi potensi ancaman komputasi kuantum yang dapat membobol sistem keamanan tradisional.
Forum ini diharapkan memberi perspektif resiliensi ekosistem dan pengembangan bisnis sistem pembayaran kepada seluruh peserta, dengan mengambil sudut pandang atau paradigma dari sistem pembayaran di berbagai negara lain.
Prima Executive Gathering 2025 juga menghadirkan sejumlah pemimpin industri, seperti Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sekaligus Direktur BCA Santoso, Sekjen Perbanas Anika Faisal, dan Direktur Bank Negara Indonesia Corina Leyla Karnalies, serta Vince Iswara, CEO DANA.
Forum ini juga akan membahas pentingnya standarisasi keamanan minimum, pembentukan task force nasional untuk mitigasi PQC, hingga memperkuat perlindungan konsumen dan keandalan sistem pembayaran lintas negara.
Selanjutnya: 11 Pilihan Karbohidrat Sehat yang Aman untuk Penderita Diabetes Konsumsi
Menarik Dibaca: 11 Pilihan Karbohidrat Sehat yang Aman untuk Penderita Diabetes Konsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News