kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Mengukur Dampak Tambahan Insentif Likuiditas Makropudensial BI ke Perbankan


Rabu, 04 Desember 2024 / 05:50 WIB
Mengukur Dampak Tambahan Insentif Likuiditas Makropudensial BI ke Perbankan
ILUSTRASI. Karyawan menghitung uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis.(25/7/2024). Bank Indonesia (BI) meningkatkan alokasi insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) pada 2025 menjadi Rp 283 triliun.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rustarti Suri Pertiwi yang melihat pemberian insentif KLM sejalan dengan usaha untuk menjaga tingkat likuiditas di industri perbankan. 

Namun, ia bilang itu tetap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sektor-sektor ekonomi yang menjadi prioritas pembangunan.

“Untuk risk appetite penyaluran kredit memang akan tergantung pada kebijakan masing-masing bank dengan di antaranya memperhatikan potensi pertumbuhan, kondisi kualitas penyaluran kredit di masing-masing sektor ekonomi maupun kondisi 5C dari debitur,” ujar wanita yang akrab disapa Tiwi ini/

Untungnya, salah satu sektor yang mendapatkan insentif likuiditas tersebut adalah segmen UMKM dan Ultra Mikro. Tiwi bilang itu maka dengan konsistensi Bank Raya untuk terus melayani segmen UMKM.

Baca Juga: Ini Upaya BNI Mendorong Peningkatan Transaksi Merchant

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Solikin M Juhro bilang regulasi insentif ini lebih diarahkan untuk kepentingan ekonomi yang lebih besar. Di mana, harapannya, pertumbuhan lebih berkualitas. 

“Tergantung nanti eksposur bank bisa memaksimalkan insentif atau tidak. Namanya insentif, nggak merugikan,” ujarnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×