Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance di Tanah Air telah menyiapkan aksi korporasi yang bakal digagas di tahun ini. Di mana peneribitan surat utang baik obligasi atau sukuk menjadi incaran sejumlah pemain.
PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, di tahun 2024 akan menerbitkan Sukuk Penawaran Umum Berkelanjutan I (PUB I) Wakalah Bi Al Istitsmar pada Semester I 2024 sebesar Rp 1 triliun.
Presiden Direktur CNAF, Ristiwan Suherman mengatakan di tahun ini tidak akan banyak aksi merger dan akuisisi industri pembiayaan seperti tahun sebelumnya.
Baca Juga: WOM Finance Bakal Terbitkan Obligasi 2024, Targetkan Pembiayaan Baru Rp 6,5 Tiliun
“Semua wait and see hasil pemilu dan dampak terhadap Perekonomian di Indonesia sebelum dan sesudah Pesta Demokrasi tersebut,” ujarnya kepada KONTAN, Jumat (2/2).
Ristiawan mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah fokus dalam meningkatkan bisnis berbasis pada aktifitas existing atau business as usual (BAU) dan belum ada rencana melakukan akuisisi.
Dia menyebutkan, di awal tahun ini CNAF berhasil menunjukka performa positif yang terlihat dari pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru.
“Di bulan Januari 2024, CNAF menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 877 miliar atau tumbuh sebesar 70% jika dibandingkan dengan pembiayaan baru di periode Januari tahun 2022 sebesar Rp 516 miliar,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ristiawan menuturkan, sepanjang tahun 2023 CNAF berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 8,94 triliun tumbuh 14% year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 7,87 triliun.
Baca Juga: MUF Perkirakan Penyaluran Pembiayaan Baru di Januari 2024 Capai Rp 1,8 Triliun
“Di tahun 2024, CIMB Niaga Finance menargetkan penyaluran pembiayaan baru di angka Rp 10 triliun atau meningkat 15% dari target pembiayaan baru tahun 2023,” tuturnya.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance), pihaknya berencana melakukan penerbitan obligasi di tahun ini. Sayangnya, dia tak menyebutkan berapa nilai penerbitan obligasi tersebut.
“Perusahaan berencana melakukan penerbitan obligasi pada tahun 2024 untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan,” katanya.
Baca Juga: Multifinance Kritik Beleid OJK
Cincin mengungkapkan, aksi merger dan akuisisi perusahaan pembiayaan (multifinance) menjadi salah satu indikator bahwa bisnis multifinance memiliki prospek yang baik. Dia melihat, WOMF optimis bisnis bakal terus bertumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“(Tahun ini) perusahaan belum memiliki rencana akuisisi ke depannya,” ungkapnya.
Cincin menyebutkan, di awal tahun ini perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan baru dengan nilai yang cukup signifikan.
“Perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan baru lebih dari Rp 400 miliar pada Januari 2024,” sebutnya.
Sebelumnya, Cincin bilang, sepanjang tahun 2023 pihaknya berhasil menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 5,8 triliun, meningkat 28% year on year (yoy) dibanding tahun 2022.
“Perusahaan memproyeksikan penyaluran pembiayaan baru pada tahun 2024 sebesar Rp 6,5 triliun, atau meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” tandasnya.
PT Mandiri Utama Finance (MUF) di tahun ini bidik pertumbuhan secara organik melalui beberapa strategi. Di antaranya, meningkatkan kerja sama dengan berbagai kanal pemasaran yang ada, dan juga melalui pengembangan jaringan, baik jaringan konvensional maupun digital.
Baca Juga: Ekonomi Baik, Pembiayaan Motor Naik
“Sejauh ini belum ada rencana mendorong pertumbuhan melalui akuisisi dan aksi korporasi lainnya,” ucap Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja.
Stanley mengungkapkan, di awal tahun ini pihaknya proyeksikan pembiayaan baru bakal tersalurkan sebesar Rp 1,8 triliun per Januari 2024.
“Kami proyeksikan Januari akan tersalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 1,8 triliun. Tumbuh hampir 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Stanley bilang, sepanjang tahun 2023 pihaknya berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 20,7 triliun, tumbuh 16% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Pembiayaan untuk Sepeda Listrik Sedang Dijajaki Mandala Finance
Stanley menyebut, segmen mobil baru maupun bekas menjadi penopang pertumbuhan perusahaan. Dia bilang, segmen mobil berkontribusi sebesar 80% dari total penyaluran pembiayaan baru 2023, dan tumbuh lebih dari 18% dibanding pembiayaan mobil tahun 2022.
“Tahun 2024 MUF telah mencanangkan target pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar 20%,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News