Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pembiayaan melalui skema Buy Now Pay Later (BNPL) yang disalurkan perusahaan pembiayaan terus meningkat.
Namun, di saat yang sama, rasio kredit bermasalah alias non performing financing (NPF) juga turut meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2025 pembiayaan BNPL multifinance meningkat 59,1% secara year on year (YoY) mencapai Rp 8,2 triliun.
Di periode yang sama, NPF multifinance naik 3,68% per Februari 2025 dari 3,37% di Januari 2025. Platform dompet digital PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja menyampaikan terjadi pertumbuhan transaksi layanan BNPL melalui aplikasi Linkaja sebesar 24% secara YoY per Maret 2025.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Buy Now Pay Later Tembus Rp 36,24 Triliun per Februari 2025
CEO LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, mengatakan pertumbuhan ini merupakan hasil dari kerja sama dengan rekanan BNPL. Di mana, tersedia metode pembayaran BNPL pada aplikasi LinkAja, sehingga nasabah memiliki alternatif pilihan pembayaran.
"Tentunya faktor Ramadan dan Lebaran berperan besar. Sebagaimana tren transaksi yang terjadi pada periode tersebut untuk layanan paylater yang difasilitasi LinkAja terjadi kenaikan permintaan pembiayaan," kata Yogi kepada Kontan, Rabu (16/4).
Yogi menegaskan, meski LinkAja tidak menyalurkan pembiayaan BNPL secara langsung, namun perusahaan bekerja sama dengan mitra BNPL yang telah berizin OJK. Artinya, LinkAja berperan sebagai penyedia metode pembayaran dalam transaksi BNPL.
Adapun penggunaan BNPL di LinkAja paling banyak dimanfaatkan untuk pembayaran produk digital seperti tagihan listrik, pembelian pulsa, dan paket data.
Ke depannya, Yogi optimistis prospek BNPL akan semakin positif seiring dengan pertumbuhan bisnis yang signifikan dan peningkatan penggunaan yang terus meningkat. Selain itu, LinkAja berupaya meningkatkan kerja sama dengan rekanan untuk memperluas jangkauan layanan.
Penyedia layanan Buy Now Pay Later (BNPL) lainnya yakni Kredivo juga mencatatkan tren pertumbuhan nilai transaksi sebesar 10% selama momentum Ramadan atau Maret 2025.
Baca Juga: OJK Tengah Rancang SEOJK Buy Now Pay Later (BNPL) Perusahaan Pembiayaan
SVP, Marketing, and Communications Kredivo Indina Andamari menjelaskan, kategori produk dengan nilai transaksi tertinggi adalah pulsa & voucher, gadget & elektronik, perlengkapan rumah tangga, serta kesehatan dan kecantikan.
mentara itu, transaksi terbanyak terjadi di minggu pertama dan kedua Ramadan, dengan pilihan tenor bayar dalam 1 bulan sebagai favorit pengguna.
"Tren ini menunjukkan bahwa layanan paylater semakin relevan dalam membantu masyarakat menjaga cash flow, terutama saat menunggu THR,” kata Indina dalam acara Halal bi Halal Kredivo, Selasa (15/4).
Selain peningkatan nilai transaksi secara umum, Kredivo juga mencatat pertumbuhan signifikan pada kategori travel dengan rata-rata nilai transaksi naik 22%, mencerminkan meningkatnya permintaan mudik Lebaran. Wilayah Jabodetabek mengalami kenaikan penggunaan sebesar 18%, sementara di luar Jabodetabek naik 20%.
Adapun pengguna berusia di atas 30 tahun mendominasi transaksi di Kredivo, menandakan tingginya ketergantungan kelompok usia ini terhadap metode pembayaran praktis seperti paylater.
Untuk menjaga tren pertumbuhan tetap sehat, Kredivo menerapkan prinsip responsible lending dan memperkuat manajemen risiko, di antaranya dengan pemberian limit yang proporsional dan edukasi literasi keuangan melalui berbagai kanal komunikasi.
Untuk memastikan tren positif ini berlanjut dan memberikan dampak yang optimal bagi perusahaan maupun pengguna, Kredivo konsisten memperkuat manajemen risiko dan menerapkan prinsip responsible lending.
Baca Juga: Buy Now Pay Later Indodana Tumbuh 70% per Januari 2025, Dorong Ekspansi dan Kemitraan
"Kami memastikan setiap pengguna mendapatkan limit yang proporsional sesuai dengan kemampuan bayar mereka, serta secara rutin mengevaluasi skor kredit pengguna untuk mendorong penggunaan Paylater yang bijak dan mencegah terjadinya kredit macet," ungkap Indina.
Ke depannya, Kredivo akan terus berupaya menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan dengan fokus pada peningkatan retensi pengguna. Kredivo memperluas integrasi dengan lebih banyak merchant offline dan online di berbagai kategori produk, dalam rangka mempermudah akses layanan Paylater.
"Dengan pendekatan ini, kami optimistis dapat menjaga fundamental bisnis yang kuat sekaligus memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pengguna dan ekosistem secara keseluruhan," tutup Indina.
Mengenai hal ini, PT Pefindo Biro Kredit (IdScore) juga mencatat bahwa industri pembiayaan BNPLmenunjukkan pertumbuhan yang solid hingga awal tahun ini.
Berdasarkan data terakhir IdScore, total penyaluran pembiayaan BNPL mencapai Rp 36,24 triliun per Februari 2025, atau tumbuh 27,65% secara YoY.
Direktur Utama IdScore, Tan Glant Saputrahadi mengatakan bahwa lonjakan ini turut dipicu oleh ekspansi agresif bank umum, khususnya Bank BUKU IV, ke sektor paylater sejak Oktober 2023.
Portofolio kredit BNPL dari segmen perbankan meningkat dari Rp5,5 triliun pada Februari 2024 menjadi Rp8,4 triliun pada Februari 2025, atau tumbuh 52,85% YoY.
Baca Juga: Ini Aturan Baru Skema Buy Now Pay Later Bagi Perusahaan Pembiayaan
"Alasan paylater lebih menjadi primadona adalah fleksibilitas dan kenyamanan, penawaran promo menarik, kemudahan instan approval, ui/ux yang menarik bagi target kalangan muda, terintegrasi online merchant," ujarnya kepada Kontan, Rabu (16/4).
Namun, di tengah pertumbuhan tersebut, risiko pembiayaan bermasalah juga mengalami peningkatan. Rasio non-performing financing (NPF) sektor BNPL naik menjadi 4,02% per Februari 2025, setelah sempat menyentuh level terendah 3,21% pada November 2024.
Tan menjelaskan bahwa kenaikan NPF tersebut dipicu oleh meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang Lebaran, yang menyebabkan prioritas pembayaran cicilan menurun.
Padahal sebelumnya, tren penurunan NPF terjadi seiring pemberlakuan SEOJK No. 19/SEOJK.05/2023, yang membatasi masyarakat memiliki maksimal tiga pinjaman aktif.
Selanjutnya: Harga Kelapa Meroket, Mendag Ungkap Penyebabnya
Menarik Dibaca: Promo A&W Weekend Deals 18-20 April, Makan Rame-Rame Paket Hemat Ayam Free Burger
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News