Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance memiliki tingkat bunga pinjaman yang kompetitif. Tingkat bunga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya kenaikan suku bunga perbankan.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan bahwa bunga multifinance disesuaikan dengan suku bunga perbankan. Namun, kenaikan bunga tidak berdampak pada nasabah yang sudah berjalan.
“Artinya walaupun ada kenaikan, bunga nasabah yang sedang berjalan tidak akan mengalami kenaikan,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (10/10).
Baca Juga: Mandiri Utama Finance Targetkan Raup Pembiayaan Rp 500 Miliar dari Auto Fest 2023
Suwandi yang juga merupakan Direktur Utama CSUL Finance mengatakan bahwa di perusahaannya yang menaungi pembiayaan alat berat, kenaikan suku bunga perbankan tidak berpengaruh signifikan.
“Kalaupun ada kenaikan paling 0,5%-1%. Kami akan mengikuti kenaikan ataupun penurunan dari perbankan, kalau perbankan menaikkan suku bunga kepada kita, pasti nasabah kita naikkan,” terangnya.
Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), Ristiawan Suherman menyebutkan bahwa saat ini suku bunga yang ditawarkan sangat bervariasi dari setiap segmennya mulai dari mobil baru, mobil bekas, dan multiguna.
Baca Juga: Hingga September, Penyaluran Pembiayaan Investasi Kompak Bertumbuh
“CNAF menawarkan dari yang termurah 0% selama satu tahun serta bunga yang kompetitif tergantung dari tingkat risiko produk yang diajukan dan profil nasabahnya (risk based pricing),” sebutnya kepada KONTAN.
Namun jika dilihat dari laman perusahaan, CNAF menawarkan suku bunga sebesar 4% hingga 17% per tahun.
Ristiawan mengungkapkan bahwa hingga September 2023 penyaluran pembiayaan baru CNAF sudah sebesar Rp 6,06 triliun, turun tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,29 triliun.
“Menghadapi tiga bulan akhir di tahun 2023, CNAF optimistis dengan menargetkan penyaluran pembiayaan baru Rp 8,5 trilliun atau tumbuh 7,3% jika dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan baru tahun 2022 yang mencapai Rp 7,9 triliun,” ungkapnya.
Sementara itu, PT Mandiri Utama Finance (MUF) juga memiliki bunga pembiayaan yang kompetitif. Apalagi anak usaha Bank Mandiri ini tengah menggelar pameran otomotif MUF Auto Fest 2023 di Jakarta pada 10 sampai 17 Oktober 2023, dan memberikan promo bunga sebesar 2,25% per tahun untuk pembiayaan mobil baru.
Baca Juga: Hingga Kuartal III-2023, Sejumlah Multifinance Bukukan Kenaikan Pembiayaan Investasi
“Melalui MUF Auto Fest 2023, kami menghadirkan berbagai program dan penawaran spesial untuk pembiayaan konvensional dan pembiayaan syariah, seperti bunga spesial pameran untuk mobil baru mulai dari 2,25%,” kata Direktur Finance dan Business Relationship MUF, Rully Setiawan.
Jika dilihat pada umumnya, bunga pembiayaan mobil baru MUF berupa flat rate di mulai dari 2,99% hingga 9% untuk jangka waktu 12 bulan sampai 60 bulan. Sementara untuk motor baru mulai dari 11% sampai 25% untuk tenor 11 bulan hingga 48 bulan.
Lebih lanjut, untuk bunga pembiayaan multiguna MUF sebesar 8% sampai 23% dengan tenor 12 bulan hingga 48 bulan. Terakhir untuk margin pembiayaan syariah MUF di mulai dari 2,5% sampai 14,52% dengan tenor 12 bulan hingga 60 bulan.
Baca Juga: Pembiayaan Investasi CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Tumbuh 12% Sampai September 2023
Untuk diketahui, MUF mencatat sepanjang tahun lalu berhasil menyalurkan pembiayaan baru MUF mencapai Rp 17,9 triliun, naik sebesar 54% year on year (yoy). Sementara, dari Januari hingga Agustus 2023 MUF menyalurkan pembiayaan baru Rp 13,2 triliun, naik 24% yoy. “Kita harapannya (target penyaluran pembiayaan) di tahun ini Rp 22 triliun, pembiayaan baru,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News