kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaga margin, bank-bank kecil menekan biaya dana


Jumat, 09 Februari 2018 / 10:20 WIB
Menjaga margin, bank-bank kecil menekan biaya dana
ILUSTRASI. Suasana Banking Hall Bank Dinar di Jakarta Pusat


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejalan dengan industri perbankan secara umum, perbankan kecil juga membukukan penurunan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) pada tahun 2017. Tahun ini, kebanyakan bankir bank kecil berharap upaya efisiensi yang dilakukan dapat memperbaiki margin.

Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2017, NIM perbankan memang ada dalam tren yang menurun. Semisal NIM kelompok bank BUKU I per November 2017 tercatat sebesar 5,45%. NIM ini turun dari bulan Oktober 2017 yang sebesar 5,48%. Demikian juga bank BUKU II yang membukukan NIM per November 2017 sebesar 5,12%, di bawah perolehan Oktober yang sebesar 5,15%.

Hendra Lie, Direktur Utama PT Bank Dinar Indonesia Tbk mengatakan, sejalan dengan tren suku bunga yang turun, NIM bank pun ikut susut. Ditambah lagi ada penurunan bunga bagi debitur kakap, sebagai upaya entertaint agar nasabah tak pindah ke bank lain.

Kata Hendra, pihaknya terus berupaya mengerek NIM lewat efisiensi guna menekan biaya dana alias cost of fund. Bank Dinar juga bertekad menggenjot porsi dana murah.
“Targetnya NIM tahun 2018 akan ada di level 4.5%,” ujar Hendra, Kamis (8/2). Akhir tahun 2017, NIM Bank Dinar tertekan di level 4,07%.

Sementara itu, Edy Kuntardjo, Direktur Utama PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina) mengatakan, sepinya permintaan kredit serta tren bunga kredit yang turun menjadi satu faktor susutnya NIM di tahun 2017. “Bank-bank besar juga dapat tekanan seperti bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang rendah yakni 7 % dan bunga kredit infrastruktur 8,25%,” ungkap Edy.

Edy menambahkan, saat ini NIM Bank Ina berkisar 4,7%. Adapun strategi yang Bank Ina terapkan untuk mengerek NIM antara lain dengan menekan biaya dana, biaya overhead yang dikendalikan sebagai bentuk efisiensi, serta terus meningkatkan pertumbuhan kredit agar terus tumbuh.
“Ke depan persaingan akan ditentukan dengan tingkat efisiensi masing-masing bank. Menjaga NIM di level 4% saja sudah baik,” imbuh Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×