Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang bulan puasa, beberapa pengusaha UMKM mulai menyiapkan dana tambahan untuk melakukan stok barang ataupun mengeluarkan produk khusus lebaran.
Hal ini dikarenakan ketertarikan masyarakat untuk mempersiapkan keperluan Ramadan melalui berbelanja dinilai masih tetap tinggi meskipun kondisi masih pandemi covid-19.
Kebutuhan pelaku UMKM terhadap dana tambahan tersebut dimanfaatkan pemain fintech peer-to-peer (P2P) lending untuk meningkatkan total penyaluran pinjaman tahun ini.
Berdasarkan data OJK per Februari 2021, akumulasi penyaluran pinjaman bulanan yang diberikan mencapai Rp 169 triliun atau naik 6,23% secara ytd. Sedangkan untuk penyaluran pinjaman bulanan di Februari nilainya mencapai Rp 9 triliun atau naik 2,13 secara ytd.
Baca Juga: Penyaluran pembiayaan Amartha di luar Jawa baru mencapai 24,2%
Salah satu pemain yang berencana menggenjot penyaluran pinjaman bagi pelaku UMKM menjelang bulan puasa ialah PT Amartha Mikro Fintek. Di bulan puasa tahun lalu, Amartha menyalurkan pinjaman Rp 64 Miliar kepada 16 ribu Mitra di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.
Operating Officer, Amartha, Budhi Siswoadji mengakui bahwa penyaluran pinjaman pada bulan puasa tahun lalu masih tergolong minim. Bukan tanpa sebab, ia menyebutkan kondisi tahun lalu masih dalam momentum awal pandemi yang mempengaruhi kegiatan perekonomian karena ada pembatasan.
Meskipun demikian, Amartha menargetkan akan ada kenaikan jumlah pinjaman menjelang bulan puasa tahun ini. Budhi mengungkapkan bahwa target saluran pinjaman Amartha saat bulan puasa mencapai Rp 180 miliar.
“Amartha menargetkan penyaluran modal usaha senilai Rp 180 Miliar kepada 60 ribu Mitra Amartha di Jawa, Sumatera dan Sulawesi,” ungkap Budhi kepada Kontan.co.id, Kamis (1/4).
Budhi optimis pertumbuhan tersebut dapat terjadi dikarenakan kondisi di lapangan sudah kembali kondusif. Ia melihat aktivitas ekonomi akan mulai kembali normal.
Baca Juga: Tak mau kalah, fintech lending siapkan super financial app bagi para pengguna
“Dalam artian sudah tidak banyak pembatasan sosial di daerah-daerah sehingga aktivitas ekonomi kembali bergairah,” jelas Budhi.
Sama halnya dengan Amartha, PT Modal Rakyat Indonesia (Modal Rakyat) juga optimis akan meningkatkan pinjaman baru pada bulan puasa hingga Rp 125 miliar per bulan dari yang tahun sebelumnya hanya menyalurkan sebesar Rp 75 miliar per bulan di saat masa puasa.
“Kami tetap berkomitmen untuk membantu UMKM, salah satu nya adalah saat menjelang lebaran, dimana potensi bisnis bisa meningkat 2-3 x lipat. Kami fokus membantu teman-teman UMKM yang berjualan dengan channel distribusi online,” ungkap CEO and Co-Founder Modal Rakyat Hendoko Kwik.
Rencana menggenjot pinjaman saat lebaran pun akan dilakukan KoinWorks. Hingga Februari lalu, permintaan pinjaman salah satu produk KoinWork yaitu KoinBisnis sudah tercatat naik hingga 40%.
Chief of Operating Officer KoinWorks Bernard Arifin mengungkapkan bahwa rata-rata permintaan pinjaman dari para pelaku UKM Digital E-Commerce menuju Ramadhan ini tercatat sekitar Rp 50 juta - Rp 100 juta dengan tenor pinjaman rata-rata 12 bulan. Melihat hal tersebut, pihaknya mengungkapkan akan memberikan penawaran-penawaran khusus saat bulan Ramadhan.
“Untuk mendukung para online seller untuk memaksimalkan penjualannya di bulan Ramadhan kita akan memberikan potongan biaya origination fee hingga 50% dan program instant approval untuk pinjaman maksimal Rp 50 juta mulai pertengahan bulan April nanti,” ungkap Bernard seperti dikutip dari keterangan pers, Kamis (1/4).
Selanjutnya: Pangsa pasar terbesar BPR ada di Jateng, Jabar dan Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News