kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.560   -47,00   -0,28%
  • IDX 8.199   33,34   0,41%
  • KOMPAS100 1.118   1,52   0,14%
  • LQ45 784   -0,56   -0,07%
  • ISSI 293   2,40   0,83%
  • IDX30 410   -1,22   -0,30%
  • IDXHIDIV20 463   -1,53   -0,33%
  • IDX80 123   0,25   0,20%
  • IDXV30 133   0,25   0,19%
  • IDXQ30 128   -0,38   -0,29%

Menko Airlangga: Pengguna Local Currency Transaction Sudah Melebihi Kartu Kredit


Kamis, 09 Oktober 2025 / 11:37 WIB
Menko Airlangga: Pengguna Local Currency Transaction Sudah Melebihi Kartu Kredit
ILUSTRASI. Pengguna transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) semakin banyak, dan semakin diminati. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pengguna transaksi mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) semakin banyak diminati, bahkan jumlah penggunanya sudah melebihi pengguna kartu kredit.

“Satu lagi juga terus kita dorong LCT. LCT melalui payment QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus meningkat dan jumlah penggunanya di Indonesia sudah lebih dari 50 juta. Jadi ini sudah lebih tinggi dari pengguna credit card,” tutur Airlangga dalam Special Remarks: Indonesia Economic Prospect, Kamis (9/10/2025).

Adapun ia mencatat, implementasi LCT sudah dilakukan dengan beberapa negara, di antaranya Jepang, Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UAE). Sementara itu, negara yang sudah bekerja sama LCT adalah Singapura dan India.

Baca Juga: Nilai Transaksi LCT Mencapai US$ 11,7 Miliar

Airlangga mencatat, transaksi LCT hingga Agustus 2025 sudah mencapai US$ 16,4 miliar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi tersebut meningkat US$ 6,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa, dengan capaian tersebut banyak provider e-payment lain mulai khawatir dengan cepatnya Indonesia mengimplementasikan QRIS di berbagai negara, baik di ASEAN maupun non-ASEAN.

Beberapa negara ASEAN yang dimaksud antara lain Malaysia, Thailand, Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan, sementara untuk kawasan non-ASEAN Indonesia tengah mendorong penerapan di Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Transaksi Local Currency Indonesia-China Tembus US$ 6,23 Miliar Januari-Juli 2025

Menurutnya, jika langkah tersebut berhasil dilakukan, maka Indonesia tidak perlu lagi menggunakan mata uang asing untuk transaksi luar negeri, sehingga dapat membantu menjaga stabilitas nilai rupiah.

“Kalau ini kita bisa lakukan, maka kita tidak menggunakan currency lain untuk transaksi di luar negeri. Nah ini sangat membantu untuk menjaga stabilitas rupiah kita,” tandasnya.

Selanjutnya: Harga Minyak Melemah pada Kamis (9/10), Gencatan Senjata Gaza Menurunkan Premi Risiko

Menarik Dibaca: Poco F7 Pro Bawa Fitur Unggulan Apa? Ada Baterai 6000 mAh & Fast Charging 90W!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×