kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Bisnis Kartu Kredit Perbankan Tumbuh Subur


Senin, 14 April 2025 / 16:59 WIB
Bisnis Kartu Kredit Perbankan Tumbuh Subur
ILUSTRASI. Bisnis kartu kredit perbankan masih bertumbuh. Momentum hari besar seperti Ramadan dan libur Lebaran disebut mendorong konsumsi masyarakat. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kartu kredit perbankan masih bertumbuh. Momentum hari besar seperti Ramadan dan libur Lebaran disebut mendorong konsumsi masyarakat baik untuk belanja maupun berlibur.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi kartu kredit pada Januari 2025 mencapai 41,83 juta kali, atau meningkat 15,89% secara tahunan atau year on year (yoy). Nilai transaksinya mencapai Rp 36,82 triliun, tumbuh 2,56% yoy.

Jumlah pemegang kartu juga bertambah. Pada Januari 2025, total kartu kredit bank yang beredar di masyarakat mencapai 18,60 juta, meningkat 4,54% dari Januari 2024.

Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Steve Marta menilai, secara umum nilai maupaun volume transaksinya masih naik. Tetapi kenaikan nya disebut tidak sebesar tahun tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Akses Kartu Kredit Secara Digital di Maybank M2U ID

"Penyebabnya kemungkinan karena ada dampak dari paylater untuk pemegang kartu baru yang lebih mudah mendapatkan layanan Buy Now Pay Later dibandingkan dengan kartu kredit," ucap Steve kepada kontan.co.id, Senin (14/4).

Di sisi lain, kondisi kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) kartu kredit juga disebut mengalami kenaikan, sehingga bank perlu mengantisipasi atau menjaga keadaan ini supaya tidak berdampak negatif terhadap bisnis.

"Kami berharap agar transaksi kartu kredit bisa terus meningkat  di tengah tengah situasi ekonomi saat ini dan juga tentunya NPL yg bisa terjaga," katanya.

Dalam menggenjot bisnis kartu kredit Steve menyarankan beberapa strategi seperti efisiensi biaya dan juga strategi pemberian fasilitas kartu kredit maupun transaksi yang lebih cepat dan aman sehingga memberikan kemudahan  kepada pengguna kartu kredit.

Peningkatan bisnis kartu kredit juga terjadi di sejumlah perbankan. PT Bank Negara Indonesia (BNI) misalnya, mencatat nilai volume transaksi kartu kredit sampai dengan kuartal I-2025 masih terus bertumbuh khususnya di moment Ramadan, walaupun di tengah maraknya bisnis Paylater.

Grace Situmeang, General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI mengatakan, nilai transaksinya tumbuh sekitar 5% yoy di kuartal I-2025. 

"BNI kartu kredit terus mengembangkan inovasi sesuai dengan arah digitalisasi Kartu Kredit, untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah  dalam bertransaksi," kata Grace kepada kontan.co.id, Jumat (11/4).

Di sisi lain, sampai dengan kuartal I-2025, Kondisi NPL kartu kredit BNI disebut masih terjaga dan masih sesuai dengan rata-rata NPL industri. "Untuk NPL masih terjaga dibawah 2,5%," ujarnya.

Baca Juga: Ini 14 Jenis Kartu Kredit BCA, Skema, hingga Annual Fee 2025

Grace menyebut, BNI Kartu kredit tetap melakukan mitigasi risiko dengan pemberian kartu kredit untuk selected customer, serta melakukan pendekatan aktif terhadap nasabah berisiko untuk menjaga kualitas portofolio tetap sehat.

Sampai dengan akhir tahun, ia juga memperkirakan tren nilai dan volume transaksi  BNI kartu kredit  dapat terus bertumbuh lebih dari 5%. Dalam upaya menggenjot peningkatan bisnis kartu kredit sampai dengan akhir tahun 2025, selain fokus pada peningkatan jumlah pengguna kartu kredit, BNI akan fokus untuk meningkatkan utilisasi kartu melalui program promosi dan fiture layanan kartu kredit yang memberikan benefit lebih bagi Cardholder, serta penguatan strategic partnership, baik skala nasional maupun regional.

"Seiring dengan arah digitalisasi transaksi kartu kredit dengan pengembangan fiture maupun kemudahan transaksi dan layanan kartu kredit melalui super apps Wondr by BNI, diharapkan pula menjadi channel untuk peningkatan transaksi," imbuhnya.

Senior Vice President Credit Card Bank Mandiri Agus Hendra Purnama menyampaikan, sampai dengan year to date Maret 2025 transaksi Mandiri kartu kredit sudah tumbuh sebesar 23% secara yoy, dengan total 2 juta kartu kredit yang beredar di masyarakat.

Transaksi kartu kredit pun diproyeksikan akan terus bertumbuh sebesar 30% dengan optimalisasi fitur digital di SuperApp Livin’ by Mandiri.

Adapun kualitas rasio NPL kartu kredit Bank Mandiri disebut masih terjaga dan berada di bawah rata-rata NPL industri.

"Hal ini karena kemudahan pembayaran kartu kredit dan unduh tagihan kartu kredit ebilling di SuperApp Livin by Mandiri dan kenyamanan fitur direct debit instruction melalui Mandiri Tabungan," ujarnya.

Agus menerangkan, kini nasabah memang bisa langsung apply kartu kredit melalui SuperApp Livin’ by Mandiri tanpa menggunakan kartu melalui fitur virtual card untuk transaksi belanja menggunakan QRIS, pengambilan dana tunai atau transaksi di e-commerce.

Selain itu, fitur baru Mandiri Kartu Kredit di SuperApp Livin by Mandiri disebut memberikan pilihan baru pembayaran virtual account menggunakan kartu kredit sebagai salah satu sumber pembayaran nasabah.

Selanjutnya: Tunas Baru Lampung (TBLA) Bakal Buyback Saham, Siapkan Dana Maksimal Rp 200 Miliar

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini 14-16 April 2025, Cumi Segar-Durian Monthong Lebih Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×