Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjawab kritikan Dewan Perwakilan Rayat (DPR) terkait alasan kredit usaha rakyat (KUR) bank banyak disalurkan di wilayah Indonesia barat.
Putrama Wahju Setyawan, Direktur Bisnis Menengah BNI tidak membantah data KUR bahwa penyaluran KUR minim ke Indonesia timur. "Untuk menyalurkan kredit tidak bisa serampangan," kata Putrama, Senin (22/1).
Untuk menyalurkan KUR, bank harus membangun outlet dan menyiapkan kapasitas. Pada 2018 ini, menurut Putrama BNI akan menyediakan 400 kantor cabang pembantu untuk bisa memutus dan memberikan KUR.
Hal ini dilakukan agar bisa semakin menjangkau daerah lain di Indonesia. Sebelumnya Johnny G Plate, Sekertaris Jendral Partai Nasdem, mencatat sebanyak 58% kredit usaha rakyat (KUR) BNI terpusat di Pulau Jawa. "Sumatera 20%," kata Johnny, Senin (22/1).
Untuk porsi KUR ke Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua masih di bawah 10%. DPR menurut Johnny ingin agar KUR bisa lebih seimbang disalurkan ke beberapa daerah tertinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News