kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merah Putih Fund (MPF) Masih Menunggu Proses Perizinan dari OJK


Kamis, 28 April 2022 / 09:42 WIB
Merah Putih Fund (MPF) Masih Menunggu Proses Perizinan dari OJK
ILUSTRASI. Modal ventura. (KONTAN/Muradi)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup lokal yang menantikan pendanaan dari Merah Putih Fund (MPF) tampaknya masih perlu bersabar. Pasalnya, pendanaan yang awalnya ditargetkan dimulai pada kuartal II/2022 tersebut masih dalam proses perizinan dari OJK.

Adapun MPF merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam pendanaan terhadap calon unicorn Indonesia, dengan menggabungkan 5 modal ventura dari kalangan BUMN yaitu, Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI VenturesMPF dengan komitmen awal pendanaan putaran pertama ini senilai US$ 300 juta.

“Kepotong lebaran dan sebagainya, kita masih proses perizinannya. Semoga bisa keluar dalam waktu dekat,” ujar Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha.

Baca Juga: Merah Putih Fund Akan Bantu Unicorn Lokal Listing di Bursa Efek Indonesia

Meskipun masih dalam proses perizinan, Dennis pun mengatakan bahwa pihaknya tidak diam menunggu. Melainkan, proses-proses pencarian calon startup yang bakal didanai pun sudah dilakukan.

Sayangnya, Dennis masih merahasiakan siapa-siapa saja calon startup yang sudah menjadi incaran. Ia hanya menegaskan bahwa semuanya bakal sesuai kriteria yaitu, milik orang Indonesia, berdomisili di Indonesia dan sudah memiliki roadmap untuk menuju IPO di BEI.

Sementara itu, untuk sektor-sektor yang disasar, Dennis mengungkapkan bahwa MPF tidak membatasi startup dengan sektor tertentu yang bisa didanai. Menurutnya, selama startup tersebut memiliki potensi untuk menjadi unicorn bisa saja mendapat pendanaan MPF ini. “Sektornya agnostik, itu artinya seluas-luasnya technology company,” ujarnya.

Baca Juga: Mandiri Capital Indonesia Danai Tujuh Startup Sepanjang Tahun 2021

Sebelumnya, Vice President of Investments MDI Ventures, Aldi Adrian Hartanto pernah mengatakan, pendanaan dari MPF ini kemungkinan tidak akan melebihi 10 perusahaan dalam setahun. Menurutnya, MPF ini tidak mengejar kuantitas perusahaan yang didanai melainkan memperhatikan kualitas pendanaan.

Ia juga bilang ada kemungkinan pendanaan MPF ini akan lebih memprioritaskan perusahaan-perusahaan yang sebelumnya sudah pernah didanai oleh 5 modal ventura yang bergabung di tahap pertama ini. Bukan tanpa alasan, track record dari portofolio sudah lebih diketahui ketimbang startup yang sama sekali belum pernah didanai oleh kelimanya.

“Tapi tidak menutup kemungkinan ada company yang di luar portofolio dari 5 VC tersebut yang didanai, namun tetap diprioritaskan yang sudah pernah kita danai,” imbuh Aldi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×