kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,45   -20,04   -2.17%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merger dengan Sumitomo, BTPN bidik segmen korporasi


Selasa, 04 September 2018 / 16:52 WIB
Merger dengan Sumitomo, BTPN bidik segmen korporasi
ILUSTRASI. Logo Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi merger antara PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) bakal mengubah segmen bisnis bank. 

Direktur Keuangan, Treasury & FI dan Pendanaan BTPN Arief Harris Tandjung menyatakan secara umum aksi ini baik bagi BTPN. "Penggabungan ini akan memberikan business values bagi BTPN. Kita juga memiliki peluang untuk melakukan sinergi antara BSMI dan BTPN. Sebab masing-masing bank memiliki kekuatan yang unik dan kuat," ujar Arief beberapa waktu lalu.

Menurut Arief, Bank Sumitomo Mitsui Indonesia memiliki kekuatan bisnis korporasi sehingga dapat memberikan sinergi terhadap nasabah BTPN. Selain itu, saat ini, BTPN memiliki segmen UKM dan konsumer yang tidak dimiliki BSMI.

"Penggabungan dua bank ini akan membuat satu bank masuk ke dalam top 10 dalam aset. Sehingga memiliki kapasitas, infrastruktur, dan resources untuk membangun bisnis baru yang belum dimiliki oleh Bank bila berdiri masing-masing," tambah Arief.

Bila tadinya BTPN tidak memiliki segmen korporasi lantaran tidak memiliki kapabilitas, maka dengan bergabungnya BSMI nanti BTPN bisa masuk ranah korporasi. Begitupun dengan BSMI yang tidak memiliki segmen komersial, melalui lebih dari 2000 outlet BTPN dapat membidik segmen komersial.

"Saat ini kira-kiracapitalnya sekitar BTPN Rp 17 triliun dan BSMI sekitar Rp 9 triliun. Bila digabung, secara konsolidasi sudah melebihi Rp 25 triliun. Bila kinerja dapat ditingkatkan dalam kurung waktu dua hingga tiga tahun ke depan dapat naik jadi Bank BUKU 4 karena capitalnya bisa mencapai Rp 30 triliun," jelas Arief.

Asal tahu saja, aset BPTN pada Juli 2018 Rp 88,34 triliun, tumbuh mini 0,3% dibandingkan Juli 2017 di posisi Rp 88,07 triliun.

Pada Juni 2018, 39,99% saham BTPN dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Sedangkan 19,99% saham lainnya dipegang oleh Summit Global Capital Management. Sisanya, saham sebesar 40,02% dipegang oleh publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×