Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Memang, jika dilihat dua tahun belakang, BNGA mencatatkan DPR berada di kisaran 57%. Bahkan, capaian tersebut terus meningkat dari DPR di tahun 2020 yang hanya di kisaran 55%.
“Mungkin keluar indeks karena dilihat dari likuiditas saham yang relatif tidak banyak tersedia,” ujar Lani.
Hanya saja, ia belum mau memastikan apakah akan membagikan dividen dari kinerja sepanjang 2023 lalu. Meskipun, dalam beberapa tahun terakhir, BNGA belum pernah absen membagi dividen.
“Tunggu pengumuman resmi ya,” ujarnya.
Baca Juga: Kocok Ulang IDX Value30, IDX Growth30 hingga IDX Quality30, Saham Ini Bisa Dilirik
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengungkapkan bahwa sejatinya beberapa bank tersebut secara perbandingan dividen yield seharusnya masih sangat layak dipertahankan dalam jajaran IDX high dividen.
Menurutnya, beberapa bank tersebut punya histori pembagian dividen yang besar dan konsisten, dengan dividen yield sekitar 6%-8%. Di mana, itu lebih tinggi dibandingkan bank kapitalisasi besar dan jauh diatas rata-rata emiten di BEI.
“Jadi alasan dari BEI untuk mengeluarkan mereka tentunya bukan dari yield, mungkin ada pertimbangan lain,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News