Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Vivin juga menjelaskan bahwa peran agen masih sangat dibutuhkan untuk pemasaran produk asuransi karena calon nasabah masih sangat memerlukan diskusi dan konsultasi untuk menentukan produk dan manfaat-manfaat apa saja yang sesuai dengan kebutuhan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriani yang bilang kalau agen masih merupakan salah satu kanal bisnis asuransi yang terdepan. Meski demikian, Neny mengakui bahwa kanal keagenan mengalami penurunan karena situasi pandemi covid-19 menyebabkan proses tatap muka terhambat.
Baca Juga: Hingga Juli 2021, agen asuransi berstatus MDRT naik 33%
Hingga Mei 2021 ini, kinerja premi keagenan dalam BNI Life sebesar Rp 69 miliar. Itu berarti hanya memberikan kontribusi sebanyak 4% dari total premi yang didapatkan sebesar Rp 1,74 triliun.
“Di masa pandemi yang tidak menentu ini, tenaga pemasar Agency masih cukup memungkinkan untuk dapat beraktivitas bertemu calon nasabah secara informal atau tidak tergantung jam kerja dan dapat melakukan kegiatan pemasaran di sosial media yang dampaknya yaitu prospek bisnis Agency masih sangat besar,” jelas Neny kepada KONTAN.
Selanjutnya: Prospek bisnis asuransi jiwa masih ciamik, ini alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News