kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Meski pandemi Covid-19 belum reda, perbankan tetap perluas jaringan internasional


Kamis, 09 Desember 2021 / 18:40 WIB
Meski pandemi Covid-19 belum reda, perbankan tetap perluas jaringan internasional
ILUSTRASI. Kantor Cabang BNI Hong Kong.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tetap memperluas jaringan internasional meski pandemi Covid-19 masih belum mereda. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk misalnya, baru saja menambah kantor cabang luar negeri di Taipei, Taiwan guna menangkap pasar Asia Timur. 

BRI juga tengah menyiapkan rencana untuk membuka kantor cabang luar negeri lainnya. 

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan BRI tengah mengkaji beberapa negara di Timur Tengah guna menangkap peluang di wilayah Eropa dan Afrika.

“Yang menjadi pertimbangan dalam membuka kantor cabang luar negeri, salah satunya adalah potensi bisnis. Mulai dari volume transaksi ekspor-impor negara tersebut dengan Indonesia, peluang pasar, tingkat persaingan antar bank, regulasi negara setempat, kondisi sosial dan geo-politik negara dimaksud dengan Indonesia,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/12).

Ia menyatakan, hingga saat ini terdapat enam Unit Kerja Luar Negeri BRI. Terdiri dari BRI New York Agency, BRI Caymand Island, BRI Singapore Branch, BRI Taipei Branch, BRI Timor Leste Branch dan BRI Hong Kong Representative Office.

Baca Juga: Agar bisa bertahan, bank digital dinilai bakal adu kuat ekosistem

“Total kontribusi laba bersih Unit Kerja Luar Negeri (UKLN) BRI  hingga September 2021 mencapai US$ 21,35 juta. BRI New York Agency (BRINYA) masih menjadi kontributor utama dalam pencapaian laba bersih tersebut dengan porsi sekitar 62,01% dari total laba bersih UKLN,” jelasnya.

Ia menyatakan pengembangan jaringan BRI di luar negeri masih memiliki prospek yang baik, khususnya dalam rangka ekspansi bisnis eksisting. Mulai dari pinjaman, remitansi, USD payment services dan trade finance. 

“Maupun dengan cara follow customer business untuk mendukung peningkatan transaksi ekspor Indonesia ke luar negeri dalam upaya BRI untuk memberi makna Indonesia,” paparnya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tetap memperkuat bisnis internasional di tahun depan. Direktur Treasury & Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan akan menambah  outlet ataupun jaringan kantor luar negeri berupa pendirian representative office di beberapa negara yang potensial.

“Untuk menggarap potensi di Eropa pasca Brexit, kami akan mendirikan Representative Office Amsterdam.  Kami juga melihat potensi bisnis Indonesia-related di west coast dan tengah menjajaki pendirian kantor di Los Angeles. Kota atau negara lain di Asia, Australia dan Timur Tengah juga akan menjadi sasaran kami selanjutnya,” kata Henry kepada Kontan.

Bank berlogo 46 ini akan mengembangan platform digital untuk memudahkan nasabah dalam mengakses layanan BNI, khususnya dalam transaksi perdagangan dan remitansi. 

BNI juga akan melakukan penguatan kerja sama dengan perusahaan, asosiasi, fintech yang beroperasi global dan mendukung terciptanya ekosistem bisnis yang produktif.

Juga memanfaatkan platform Xpora untuk mencetak dan membawa pelaku usaha domestik menjadi global player, termasuk para pelaku UMKM. 

Henry bilang, pada saat pandemi yang sempat  mencapai puncak di pertengahan 2021, kinerja bisnis internasional BNI masih tumbuh hingga kuartal ketiga 2021. Tercermin dari volume bisnis trade finance yang tumbuh 45% dengan nominal mendekati US$ 40 miliar. 

“Meningkatnya volume tersebut mengatrol pendapatan fee dari bisnis trade hingga 20% yoy. Bisnis international banking yang lain, yaitu remittance hanya tumbuh tipis 1,3% YoY dengan nominal US$ 58 miliar,” ujarnya. 

Baca Juga: BNI tawarkan solusi keuangan terintegrasi untuk pemda

Kinerja ini dipicu pandemi yang berkepanjangan dan adanya moratorium pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. Dus, volume kiriman uang PMI secara nasional turun hingga 6,7%. 

“Dalam bisnis global payment, BNI telah mengembangkan layanan berbasis digital melalui platform mobile banking untuk nasabah personal dan BNI Direct untuk nasabah korporasi,” katanya. 

Layanan remittance berbasis digital juga telah tersedia di cabang luar negeri BNI, seperti BNI MoRe di Singapura.  Ke depan, BNI akan terus memperkuat partnership dengan global payment provider untuk memperluas market share. 

Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) BNI berkontribusi dalam pemberian kredit yang fokus pada Indonesia-related business, dengan total kredit tumbuh 3% yoy menjadi sebesar US$ 3,7 miliar pada kuartal ketiga 2021. 

“Strategi kami dalam menggarap Indonesia-related business tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi risiko, sehingga kualitas kredit di KCLN cukup sehat, seperti tercermin pada NPL kredit KCLN di kisaran 0,3%,” imbuh Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×