kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski Turun, Bos OJK Sebut Permodalan Bank Mampu Hadapi Ketidakpastian Global


Jumat, 03 Mei 2024 / 17:47 WIB
Meski Turun, Bos OJK Sebut Permodalan Bank Mampu Hadapi Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Untuk saat ini, permodalan perbankan dianggap masih mampu menghadapi ketidakpastian global


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Risiko ketidakpastian global telah menjadi tantangan bagi industri perbankan saat ini. Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat permodalan bank saat ini bisa menjadi bantalan mitigasi risiko.

Per Maret 2024, OJK mencatat rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di level 26%. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, CAR Perbankan sejatinya turun dari 27,72%

Meski demikian, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar bilang rasio permodalan industri perbankan tersebut masih terbilang tinggi. Alhasil, OJK percaya diri perbankan bisa menghadapi risiko atas ketidakpastian global ini.

"OJK juga sudah melakukan uji ketahanan terhadap industri jasa keuangan untuk memastikan risiko penguatan Dollar AS maupun suku bunga tinggi dapat termitigasi baik," ujar Mahendra, Jumat (3/5).

Namun demikian, Mahendra memastikan OJK akan senantiasa mencermati dinamika global dan potensi dampak negatif terhadap sektor jasa keuangan. Harapannya, pihaknya dapat mengambil langkah-langkah antisipatif. 

Baca Juga: Nilai Pembiayaan LPEI Kuartal IV-2023 Turun 5,4% Secara Kuartalan

Di sisi lain, Mahendra  meminta industri jasa keuangan untuk selalu melakukan pemantauan terkait potensi dampak transmisi dari perkembangan perekonomian global maupun domestik terhadap kondisi lembaga jasa keuangan. 

"Melakukan langkah mitigasi yang diperlukan," tambahnya. 

Sementara itu, Mahendra pun menyebutkan koordinasi dengan anggota KSSK juga terus dilakukan,  disertai komitmen untuk terus mengeluarkan kebijakan yang diperlukan secara tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×