CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Mobile banking makin laris, bank tidak ingin ngotot menambah ATM


Rabu, 05 Agustus 2020 / 19:35 WIB
Mobile banking makin laris, bank tidak ingin ngotot menambah ATM
ILUSTRASI. ilustrasi ATM Bersama dari PT Artajasa Pembayaran Elektronis


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam kondisi pandemi Covid-19, minat perbankan untuk memperluas jaringan semakin berkurang. Bukan tanpa sebab, saat ini mayoritas transaksi nasabah perbankan memang sudah dilakukan secara daring alias digital. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengambil contoh beberapa transaksi perbankan digital di beberapa bank besar di tanah air. Sebut saja Bank BNI, yang transaksi elektronik seperti internet dan SMS banking termasuk mobile banking naik 84,4% secara year on year (yoy) pada Mei 2020. Lalu ada juga PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatatkan layanan pembukaan rekening naik sebesar 7.000 per hari secara daring, hal ini membuat transaksi pembayaran perseroan naik sebesar 20%-30% secara tahunan. 

Baca Juga: Pendapatan non bunga BNI turun hingga Mei 2020, ini penyebabnya

Melihat tren semacam ini, beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id, mengaku belum berniat untuk menambah infrastruktur digital seperti mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Ambil contoh, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mengaku dalam beberapa periode ini belum menambah mesin ATM lagi. 

Direktur Bank BTN Andi Nirwanto beranggapan saat ini transaksi mobile banking memang pada tanggal-tanggal tertentu sempat menyalip transaksi ATM. 
"Akan tetapi, secara umum transaksi ATM masih sedikit di atas mobile banking, namun tren transaksi lewat mobile banking memang terus meningkat," ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu (1/8).

Alhasil, Bank BTN mengatakan untuk saat ini pihaknya belum berniat untuk menambah mesin ATM. Bukan cuma karena transaksi mobile banking meningkat drastis, pasalnya saat ini Bank BTN sebagai salah satu anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga diuntungkan dengan adanya konsolidasi mesin ATM melalui ATM Link. 

Catatan saja, saat ini total ATM Link yang tersebar di seluruh Indonesia sudah mencapai 53.071 unit. Dari jumlah tersebut, sekitar 2.098 di antaranya merupakan milik Bank BTN. "Di sisi lain, transaksi mobile banking BTN naik 37,8% secara year on year (yoy) per Juni 2020," imbuhnya. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×