kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Modal ventura Akan Semakin Semarak Kucurkan Pendanaan Tahun Ini


Jumat, 07 Januari 2022 / 07:20 WIB
Modal ventura Akan Semakin Semarak Kucurkan Pendanaan Tahun Ini


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya kinerja fintech P2P lending, pendanaan startup oleh perusahaan modal ventura tampaknya akan semakin gencar dilakukan di tahun ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan bahwa di tahun 2022 ini pendanaan startup akan lebih semarak karena pandemi di Indonesia sudah membaik dibanding tahun sebelumnya.

"Minat investor untuk berinvestasi juga menunjukkan kenaikan, Dari sisi nilai rupiah, dari sisi jumlah transaksi pasti naik terus," kata Eddi saat dihubungi kontan.co.id, Kamis (6/1).

Eddi menjelaskan bahwa, banyak faktor yang menjadi syarat yang harus dimiliki startup agar bisa memperoleh pendanaan. "Apakah pangsa pasarnya cukup besar, skillable, kemudian transactionnya, commission, terus kita juga melihat timnya. Di investor, kita melihat banyak faktor untuk mendanai," ungkap Eddi.

Baca Juga: East Ventures Pimpin Pendanaan S$ 5,15 juta untuk Smarter Health

Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait menambahkan bahwa sektor yang masih menarik untuk diberi pendanaan di tahun ini yaitu, fintech terutama yang berada di sektor pembiayaan dan lending serta crowdfunding yang juga mulai berkembang.

"Karena solusi-solusi yang ditawarkan di sektor tersebut dilihat semakin efektif. Terlebih, saat mereka semakin mampu mendekat dalam mensupport perbankan dan non bank lainnya," ujar Jefri.

Mandiri Capital juga masih akan terus gencar melakukan pendanaan di tahun ini. I Made Dennis Pratistha CEO PT Mandiri Capital Indonesia, menyebut untuk jumlahnya tak akan berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sekitar tiga hingga empat perusahaan.

"Kita ke depan akan punya beberapa fund yang membuat kita bisa invest di multi stage dari Seed to Series C investments. MCI akan menyiapkan dana investasi yang lebih besar dari tahun tahun sebelumnya untuk dapat melakukan investasi dan membawa sinergi bagi Mandiri Group dengan startup," ucap Dennis.

Adapun, sektor-sektor yang saat ini masih menjadi favorit bagi Mandiri Capital untuk diberi pendanaan ialah sektor fintech, logistics, insurtech, kesehatan, dan pendidikan. Hal tersebut dikarenakan sektor-sektor ini yang saat ini memiliki permintaan kuat didorong kondisi pandemi covid-19.

Dennis juga menambahkan, MCI melakukan pendanaan yang mendukung inisiatif transformation di mandiri group contohnya, corp enabler, sme enabler, investment platform, dan sebagainya.

Baca Juga: Esta Dana Ventura Dukung Digitalisasi UMKM

Selain itu MCI plans to look towards growth stage startups (as well as earlier stage startups), with MPF focused more towards growth/late stage.

MPF (Merah Putih Fund) adalah inisiatif dari KBUMN untuk mengakselerasi perkembangan digital ecosystem di Indonesia terutama melahirkan lebih banyak lagi Unicorn Indonesia.

Dennis menyebut, syarat yang harus dimiliki stratup agar bisa memperoleh pendanaan adalah tried and true, founder, product, dan juga market.

"Dalam mendongkrak kinerja di tahun ini, perusahaan melakukan digitalizing Mandiri Group and with MPF BUMNs and the greater Indonesia," kata Dennis.

OCBC NISP Ventura (ONV) juga sudah menargetkan akan mendanai lima hingga enam startup asal Indonesia. Jumlah ini jauh lebih banyak dari pencapaian perusahaan tahun ini yang baru mendanai tiga start-up.

“Pada tahun 2022, kami menargetkan untuk melakukan investasi terhadap 56 startup baru di luar existing portfolio kami saat ini,” ujar Darryl Ratulangi sebagai Managing Director OCBC NISP Ventura.

Baca Juga: PrismaLink Fokus Kembangkan Produk dan Fitur Baru pada Tahun Depan

Saat ini OCBC NISP Ventura akan tetap fokus untuk memberikan pendanaan awal sampai Series A untuk startup berbasis teknologi yang bergerak di industri pembiayaan bisnis, property, fintech, logistic, media, kesehatan, pendidikan, data analytics, e-commerce dan on-demand.

Dalam memilih startup yang hendak didanai, pihaknya melihat dari sisi founder yang berpotensi dan memiliki komitmen tinggi untuk berkontribusi pada pengembangan ekosistem digital Indonesia.

“Kami akan sangat selektif dalam memilih perusahaan/startup untuk diberikan pendanaan dari ONV dengan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian.” ujarnya.

Ia mengakui fintech sektor pembiayaan saat ini memiliki potensi yang besar untuk diberi pendanaan. Terlebih, peningkatan edukasi dan akses yang luas terhadap layanan keuangan untuk masyarakat Indonesia menjadi fokus pemerintah dan juga berbagai sektor terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×