kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Modal Ventura Berpotensi Salurkan Pembiayaan ke Sektor-Sektor Ini hingga Akhir 2025


Jumat, 01 Agustus 2025 / 20:47 WIB
Modal Ventura Berpotensi Salurkan Pembiayaan ke Sektor-Sektor Ini hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. Amvesindo menyampaikan terdapat beberapa sektor yang berpotensi disasar industri modal ventura untuk dibiayai hingga akhir 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) menyampaikan terdapat beberapa sektor yang berpotensi disasar industri modal ventura untuk dibiayai hingga akhir 2025.

Sekretaris Jenderal Amvesindo Markus Rahardja mengatakan salah satu sektor dengan potensi pembiayaan tinggi, yaitu informasi dan komunikasi. Hal itu dilihat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2025, yang mana sektor tersebut mencatatkan pertumbuhan signifikan.

"Sektor informasi dan komunikasi atau digital tech mencatat lonjakan 154% Year on Year (YoY) per Mei 2025, dengan nilai Rp 2,40 triliun," ucapnya kepada Kontan, Kamis (31/7/2025).

Baca Juga: Pembiayaan Modal Ventura Terbesar ke Sektor Perdagangan, Amvesindo Ungkap Penyebabnya

Selain itu, Markus mengatakan sektor healthtech atau biotech, Artificial Intelligence (AI), edutech, serta sektor Environmental Social Governance (ESG) seperti pengelolaan sampah dan teknologi ramah lingkungan diprediksi akan terus tumbuh ke depannya.

Meskipun demikian, Markus menyampaikan modal ventura juga perlu mengantisipasi beberapa tantangan yang menghadang ke depannya. Dia menyebut tantangannya berupa risiko global dan geopolitik yang dapat mempengaruhi cost of fund atau biaya dana, terutama terkait kebijakan moneter global, seperti suku bunga The Fed dan melihat potensi suku bunga acuan Bank Indonesia.

Selain itu, dia bilang transmisi suku bunga ke investasi ventura memerlukan waktu, sehingga investor perlu menerapkan strategi adaptif dan fokus pada start-up dengan fundamental kuat.

"Perlu juga mengelola manajemen risiko portofolio, terutama dalam situasi risiko wanprestasi, meski Non Performing Financing (NPF) gross modal ventura relatif rendah," kata Markus.

Sebagai informasi, OJK mencatat total pembiayaan modal ventura per Mei 2025 sebesar Rp 16,35 triliun. Adapun nilai pembiayaan per Mei 2025 tercatat tumbuh sebesar 0,88% secara YoY.

Selanjutnya: Berakhir 31 Juli 2025, Tiket Promo KAI Terjual 3,58 Juta

Menarik Dibaca: Berakhir 31 Juli 2025, Tiket Promo KAI Terjual 3,58 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×