kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Modalku bidik potensi pinjaman Rp 720 triliun


Jumat, 29 September 2017 / 06:35 WIB
Modalku bidik potensi pinjaman Rp 720 triliun


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Perkembangan dunia financial technology (fintech) di Indonesia makin pesat. Bahkan, sejak dua tahun belakangan muncul skema investasi baru di era digital, yakni peer to peer lending.

Hasil riset Oliver Wyman dan Modalku menyatakan bahwa P2P lending memiliki potensi besar di Indonesia. Bahkan hasil riset tersebut memproyeksikan akan ada financing gap bagi UKM yang tidak dapat dipenuhi institusi keuangan sebesar Rp 720 triliun di tahun 2020. 

Co-Founder dan CEO Modalku, Reynold Wijaya mengungkapkan, skema P2P lending membantu pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berpotensi, sekaligus memberikan atau imbal hasil yang menarik bagi pemberi pinjaman. Bahkan imbal hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan deposito dan obligasi.

“Secara makro, pemberdayaan UKM dan penciptaan alternatif investasi yang dilakukan P2P lending berperan memajukan ekonomi Indonesia. Kami percaya bahwa performa bisnis UMKM yang solid akan memperkuat ekonomi nasional,” kata Reynold dalam keterangan tertulis, Kamis (28/9) saat diskusi panel “Bedah Peer-to-Peer Lending: Alternatif Investasi di Era Digital” yang didakan oleh Modalku.

Reynold menambahkan, tim Modalku selalu berusaha menyediakan layanan keuangan terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak, baik pelaku UKM maupun pemberi pinjaman. Layanan P2P lending yang ditawarkan Modalku mempertemukan peminjam yang biasanya adalah pelaku UKM dan pencari alternatif investasi melalui pasar digital.

Dengan mendanai pinjaman UKM, pemberi pinjaman mendapatkan alternatif investasi dengan tingkat return yang menarik. Di sisi lain, peminjam mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan dengan proses online yang mudah dan cepat.

Melihat besarnya potensiP2P lending di Indonesia, Ekonom Indonesia, Muhammad Chatib Basri mengatakan fintech P2P lending seperti Modalku selain membuka akses bagi pembiayaan UKM, juga menyediakan instrumen alternatif investasi yang baru dan terjangkau. Karena modal investasinya dapat dimulai dengan penempatan Rp 10 juta.

Saat ini, Modalku mengklaim sebagai platform P2P lending terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, dengan penyaluran lebih dari Rp 310 miliar ke 640 pinjaman UMKM di Indonesia dan sekitar Rp 650 milliar ke 1000 pinjaman UMKM secara regional. Sejak awal Juni 2017, Modalku telah terdaftar secara resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×