Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrausaha Indonesia Grup atau Modalku berhasil menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar Rp 7 triliun bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Asia Tenggara. Pinjaman modal usaha tersebut mengalir bagi pelaku UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Indonesia menjadi kontributor terbesar dengan nilai pencairan sekitar Rp 4 triliun.
Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya menjelaskan bahwa total pendanaan di Asia Tenggara meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan pendanaan di akhir tahun 2018. Selain itu, jumlah transaksi Modalku di Asia Tenggara sepanjang semester I tahun 2019 juga meningkat.
Jumlah transaksi tersebut meningkat delapan kali dibandingkan jumlah transaksi Modalku sejak awal berdiri hingga akhir tahun 2018 dengan total sekitar 750.000 pinjaman UMKM.
“Laju pertumbuhan jumlah pendanaan dan jumlah transaksi Modalku pada semester I tahun 2019 menunjukkan bahwa penetrasi dan jangkauan kami ke pelaku UMKM, baik semakin cepat dan kuat. Targetnya, di tahun 2019 Modalku bisa menjangkau dan melayani sebanyak mungkin UMKM di Indonesia maupun Asia Tenggara,” kata Reynold dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/7).
Ia berharap seiring dengan kemajuan teknologi finansial dan peer-topeer (P2P) lending, ekosistem UMKM, baik di Indonesia maupun Asia Tenggara bisa semakin solid. Sehingga, aktivitas bisnis di segmen tersebut dapat berkembang.
Studi terbaru PricewaterhouseCoopers (PwC) memproyeksikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar nomor 4 di dunia pada tahun 2050. Masa depan makroekonomi ini tentu membutuhkan perluasan akses ke pendanaan. Data Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, di tahun 2018, sebanyak 74% UMKM Indonesia tidak memiliki cukup akses untuk pendanaan.
Di Indonesia sendiri saat ini ada sekitar 63 juta pelaku UMKM. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah UMKM yang terhambat oleh kurangnya akses ke pendanaan usaha masih banyak.
“Perluasan akses pendanaan dan kredit usaha perlu dilakukan karena akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi bagi semua segmen masyarakat. Tak hanya di Indonesia, UMKM Asia Tenggara pun banyak yang kekurangan akses ke pendanaan karena belum memiliki agunan. Bagi UMKM manapun, permasalahan ini menghambat pengembangan usahanya,” jelas Reynold.
Modalku merupakan platform P2P lending terbesar di Asia Tenggara. Pada tahun 2018, Modalku menerima pendanaan seri B senilai Rp 350 miliar dalam ronde investasi yang dipimpin SoftBank Ventures Asia. Saat ini, Modalku menawarkan bermacam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelaku UMKM.
Mulai dari pinjaman UMKM dan invoice financing yang didasari invoice/tagihan usaha. Sejak tahun 2019, Modalku juga aktif melayani segmen pedagang mikro yang membutuhkan pinjaman tanpa agunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News