Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) serta momen Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru) berpotensi meningkatkan tren transaksi digital. Sejumlah perusahaan dompet digital tak memungkiri Harbolnas dan Nataru bisa berdampak terhadap kinerja transaksi digital.
Mengenai hal itu, PT Astra Digital Arta (AstraPay) menilai potensi Harbolnas dan Nataru tahun ini akan memberikan dampak positif. Terlebih, akan lebih menggeliat pada industri konsumtif.
"Paling terlihat adalah konser musik yang menjamur di banyak tempat. Rata-rata juga mendapat antusias yang tinggi. Tentu hal itu sangat berdampak bagi transaksi kami, baik untuk tiket konser, makanan, dan lainnya," ucap Chief Marketing Officer AstraPay Reny Futsy Yama kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).
Demi memaksimalkan potensi momen Nataru dan Harbolnas, Reny menyatakan AstraPay bekerja sama dengan beberapa partner untuk mengadakan promo-promo yang menarik bagi beberapa segmen yang potensial. khususnya untuk ibu rumah tangga. Dia bilang promo tersebut tersedia untuk kebutuhan belanja produk segar secara online.
Baca Juga: Ini Penyebab Pinjol Ilegal Marak Menurut AFPI, Cek Daftar Pinjol Legal & Ilegal 2023
Menurutnya, pengguna AstraPay paling banyak bertransaksi di QRIS pada saat momen Nataru. Sebab, saat ini QRIS menjadi metode pembayaran paling mudah untuk bertransaksi berbagai keperluan di restoran hingga toko-toko besar.
Reny menyebut pada akhir tahun ini pihaknya memprediksi pengguna akan mencapai 12 juta pengguna, yang mana mengalami peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja optimistis kedua momen tersebut bisa meningkatkan pertumbuhan jumlah transaksi, mengingat kondisi kali ini sudah masuk era pasca pandemi Covid-19 yang mana makin membaik.
Oleh karena itu, Chief Executive Officer LinkAja Yogi Rizkian Bahar mengatakan perusahaannya menargetkan pertumbuhan positif, khususnya dari segi pendapatan per pengguna (ARPU).
"Pada November 2023 saja, pendapatan per pengguna kami tumbuh sebesar 19%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kami optimistis mampu mencapai pertumbuhan lebih baik pada periode selanjutnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).
Yogi juga menyampaikan jumlah pengguna meningkat sebesar 3% hanya pada November 2023, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Untuk memaksimalkan potensi Nataru, Yogi menerangkan LinkAja konsisten mengimplementasikan digital financial solutions dengan berfokus pada kolaborasi sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama di dalam ekosistem Telkomsel, Pertamina, dan Himpunan Bank Negara (Himbara).
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Fintech Ilegal yang Patut Diwaspadai Masyarakat
Dia menyampaikan salah satu inisiatif yang dilakukan, yakni melalui ekosistem Pertamina dengan makin mendorong penggunaan LinkAja di aplikasi MyPertamina. Dia bilang perusahaannya memiliki program promo ekstra saldo berkah sampai Rp 15 ribu berupa saldo bonus balance untuk setiap minimal pembelian Rp 300 ribu dengan LinkAja Syariah.
Selain itu, Yogi juga mengatakan pihaknya terus mendorong akselerasi digitalisasi dan perluasan kerja sama sistem pembayaran guna mendorong inklusi ekonomi keuangan, serta memperluas ekonomi dan keuangan digital.
Sementara itu, Yogi bilang segmen transaksi yang paling diminati pengguna LinkAja menjelang momen Nataru, yakni pembayaran QRIS di merchant ritel, F&B, dan marketplace.
"Di luar itu transaksi yang diminati lainnya adalah pembelian pulsa di aplikasi LinkAja," kata Yogi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News