kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.080   -83,96   -1,17%
  • KOMPAS100 1.055   -15,18   -1,42%
  • LQ45 826   -11,60   -1,38%
  • ISSI 212   -3,57   -1,65%
  • IDX30 424   -5,54   -1,29%
  • IDXHIDIV20 506   -9,70   -1,88%
  • IDX80 121   -1,59   -1,30%
  • IDXV30 125   -1,09   -0,87%
  • IDXQ30 140   -2,34   -1,64%

MSIG Indonesia Lakukan Sejumlah Upaya Ini Untuk Meningkatkan Penetrasi Asuransi


Minggu, 01 Desember 2024 / 22:01 WIB
MSIG Indonesia Lakukan Sejumlah Upaya Ini Untuk Meningkatkan Penetrasi Asuransi
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penetrasi sektor perasuransian menurun dari 3,11% pada 2020 menjadi 2,59% pada 2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penetrasi sektor perasuransian menurun dari 3,11% pada 2020 menjadi 2,59% pada 2023. Menanggapi hal itu, PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) membeberkan sejumlah upaya untuk meningkatkan penetrasi asuransi.

Vice President Director MSIG Indonesia Bernardus Wanandi menyampaikan salah satu upayanya, yakni melalui edukasi. Dia bilang pihaknya sering kali menyampaikan pentingnya manfaat asuransi kepada masyarakat, khususnya yang menyasar kalangan anak muda, lewat berbagai kegiatan.

"Kami banyak edukasi mengenai asuransi lewat media sosial. Selain itu, kami juga pergi melakukan kegiatan-kegiatan di kampus untuk menjelaskan pentingnya asuransi," ungkapnya kepada Kontan saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (28/11).

Baca Juga: Total Uang Pertanggungan Industri Asuransi Jiwa Rp 7,57 Triliun per Kuartal III-2024

Bernardus menyampaikan terkadang OJK juga menggandeng MSIG sebagai narasumber untuk memberikan edukasi terkait asuransi di berbagai kegiatan. Dia bilang melalui edukasi, bukan tak mungkin akan mendorong masyarakat untuk membeli produk asuransi. Menurut Bernardus, asuransi begitu penting manfaatnya bagi masyarakat karena bisa melindungi diri hingga aset mereka dari risiko yang tak terduga.

Selain itu, Bernardus menerangkan MSIG Indonesia juga melakukan sejumlah inovasi produk untuk meningkatkan pembelian asuransi. Misalnya, menghadirkan produk yang sejalan dengan tren gaya hidup masyarakat saat ini, seperti asuransi gadget hingga pengiriman barang.

Meski telah menghadirkan inovasi produk baru, Bernardus menyebut kontribusinya terhadap pendapatan premi belum begitu mencolok. Namun, dia meyakini produk-produk tersebut akan terus berkembang ke depannya sejalan dengan tren masyarakat. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, MSIG Indonesia berhasil meraih premi sebesar Rp 2,06 triliun per Oktober 2024.

Baca Juga: AAJI Catat Kanal Bancassurance Naik 2,9% Jadi Rp 57,70 Triliun per Kuartal III-2024

Sebelumnya, Wakil Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan untuk mencapai level penetrasi yang lebih tinggi di industri, perlu adanya pembelian asuransi per kepala atau per kapita. Dia berharap hal itu yang terjadi di produk retail maupun komersial. 

"Jadi, yang menyasar kepada masyarakat dan tumbuhnya horizontal, pasti akan bisa mendorong," katanya.

Trinita juga berharap ke depannya perusahaan asuransi bisa lebih kreatif dan inovatif dalam mengeluarkan produk. Hal itu juga sejalan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan masyarakat yang mulai sadar pentingnya manfaat asuransi. Alhasil, apabila hal itu dilakukan, masyarakat bukan tak mungkin akan menempatkan asuransi sebagai prioritas yang lebih tinggi dari yang sebelumnya, setelah kebutuhan-kebutuhan pokok.

"Dampaknya, pembelian terhadap asuransi juga akan naik, terutama untuk generasi yang lebih muda. Dengan demikian, hal itu akan mendorong penetrasi," ungkap Trinita.

Selanjutnya: Upaya Mendorong Penurunan Stunting di Jawa Barat

Menarik Dibaca: 4 Mitos Kulit Sensitif yang Tidak Boleh Anda Percaya, Cari Tahu Yuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×