kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   14.000   0,78%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Pasar Modal Tertekan, Begini Strategi MSIG Life


Rabu, 26 Maret 2025 / 16:13 WIB
Pasar Modal Tertekan, Begini Strategi MSIG Life
ILUSTRASI. Peluncuran produk PAYDI terbaru MSIG Life Indonesia.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) mencatat hasil investasi minus Rp128 miliar per Februari 2025. Division Head of Investment MSIG Life, Epsen Halim, mengungkapkan bahwa kenaikan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun ke level 7,2% yang disebabkan oleh penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN) turut memengaruhi nilai investasi perusahaan.

“Per Februari 2025, hasil investasi perusahaan tercatat minus Rp128 miliar, turun dari Rp72 miliar di bulan sebelumnya. Namun, penurunan ini lebih banyak disebabkan oleh koreksi pasar saham yang mencapai 11,43% sepanjang Februari,” ujar Epsen kepada Kontan, Rabu (26/3).

Baca Juga: MSIG Life Catatkan Penurunan pada Produk Unitlink Saham, Ini Penyebabnya

Menghadapi kondisi pasar yang menantang, MSIG Life tetap mempertahankan strategi investasi jangka panjang yang disiplin. Saat ini, porsi penempatan obligasi pemerintah dalam portofolio investasi perusahaan mencapai 58% per Februari 2025.

Meskipun harga SBN mengalami penurunan, Epsen melihat situasi ini sebagai peluang. “Dengan meningkatnya yield, yang berarti harga obligasi turun dan potensi pengembalian naik, perusahaan dapat menambah alokasi investasi pada obligasi pemerintah yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi serta risiko lebih rendah,” ujar Epsen.

Baca Juga: MSIG Life Umumkan Pemisahan Unit Syariah lewat Pendirian PT MSIG ShariaLife Insurance

Menurutnya, obligasi Pemerintah tetap menarik setelah kenaikan yield kembali ke level 7.2% untuk tenor 10 tahun karena memberikan peluang bagi investor untuk membeli di harga yang lebih rendah. 

“Obligasi pemerintah menawarkan risiko yang sangat rendah karena dijamin oleh negara, menjadikannya pilihan investasi yang relatif aman,” tutup Epsen.

Baca Juga: MSIG Life Terapkan Sejumlah Upaya untuk Tekan Klaim Asuransi Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×