Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) mencatat hasil investasi minus Rp128 miliar per Februari 2025. Division Head of Investment MSIG Life, Epsen Halim, mengungkapkan bahwa kenaikan yield obligasi pemerintah tenor 10 tahun ke level 7,2% yang disebabkan oleh penurunan harga Surat Berharga Negara (SBN) turut memengaruhi nilai investasi perusahaan.
“Per Februari 2025, hasil investasi perusahaan tercatat minus Rp128 miliar, turun dari Rp72 miliar di bulan sebelumnya. Namun, penurunan ini lebih banyak disebabkan oleh koreksi pasar saham yang mencapai 11,43% sepanjang Februari,” ujar Epsen kepada Kontan, Rabu (26/3).
Baca Juga: MSIG Life Catatkan Penurunan pada Produk Unitlink Saham, Ini Penyebabnya
Menghadapi kondisi pasar yang menantang, MSIG Life tetap mempertahankan strategi investasi jangka panjang yang disiplin. Saat ini, porsi penempatan obligasi pemerintah dalam portofolio investasi perusahaan mencapai 58% per Februari 2025.
Meskipun harga SBN mengalami penurunan, Epsen melihat situasi ini sebagai peluang. “Dengan meningkatnya yield, yang berarti harga obligasi turun dan potensi pengembalian naik, perusahaan dapat menambah alokasi investasi pada obligasi pemerintah yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi serta risiko lebih rendah,” ujar Epsen.
Baca Juga: MSIG Life Umumkan Pemisahan Unit Syariah lewat Pendirian PT MSIG ShariaLife Insurance
Menurutnya, obligasi Pemerintah tetap menarik setelah kenaikan yield kembali ke level 7.2% untuk tenor 10 tahun karena memberikan peluang bagi investor untuk membeli di harga yang lebih rendah.
“Obligasi pemerintah menawarkan risiko yang sangat rendah karena dijamin oleh negara, menjadikannya pilihan investasi yang relatif aman,” tutup Epsen.
Baca Juga: MSIG Life Terapkan Sejumlah Upaya untuk Tekan Klaim Asuransi Kesehatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News