Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) memperkirakan pertumbuhan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink tak lagi mendominasi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mengenai hal itu, Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan unitlink memiliki proses dan syarat pembelian yang lebih kompleks dibanding produk tradisional. Dengan demikian, membuat unitlink menjadi lebih terbatas dan tersegmentasi.
"Selain itu, Paydi atau unitlink ditujukan untuk segmen menengah ke atas (sejalan dengan aturan minimum premi), memiliki pemahaman finansial dan investasi baik, serta mencari solusi asuransi-investasi jangka panjang," ujarnya kepada Kontan, Rabu (13/3).
Lukman menyatakan Paydi atau unitlink kebanyakan menyasar ke orang-orang yang paham dan ingin mengelola risiko investasi secara aktif, serta mencari keseimbangan antara proteksi dan potensi pertumbuhan investasi.
Baca Juga: OJK Perkirakan Unitlink Tahun Ini Bakal Tumbuh Sekitar 5%
Sementara itu, Lukman menerangkan produk tradisional perusahaan jauh bertumbuh dibandingkan Paydi pada 2023. Salah satunya disebabkan shifting tren pasar ke tradisional, diversifikasi produk, dan penyesuaian dengan peraturan regulator di MSIG Life.
Lukman menjelaskan kontribusi pendapatan premi dari Paydi sebesar 67% dan tradisional sebesar 33% pada 2022. Setelah itu, komposisi Paydi dan tradisional makin seimbang.
"Pada September 2023, kontribusi pendapatan premi dari Paydi sebesar 47% dan tradisional sebesar 53%," katanya.
Dengan kondisi saat ini, Lukman menyebut perusahaan akan menjalankan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja. Salah satunya adaptasi regulasi, yakni terus memantau dan menyesuaikan operasi dengan regulasi baru untuk memastikan kepatuhan dan efisiensi.
Selain itu, melakukan inovasi produk dengan mengintegrasikan umpan balik dari pelanggan dan tren pasar ke dalam pengembangan produk agar tetap relevan dan kompetitif.
"Melakukan peningkatan layanan pelanggan, yakni melalui teknologi dan pelatihan. Kami akan terus berupaya meningkatkan kepuasan dan mempertahankan loyalitas nasabah. Ditambah peningkatan kapasitas penjualan seluruh kanal distribusi dan kualitas tenaga pemasar dengan membuka akses lebih luas, serta menghadirkan perlindungan sesuai kebutuhan bagi masyarakat," kata Lukman.
Baca Juga: Unitlink Saham Catatkan Kinerja Paling Positif Per Februari 2024
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengasumsikan pertumbuhan asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink akan tumbuh sekitar 5% pada tahun ini. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono meyebut proyeksi pertumbuhan itu sejalan dengan pertumbuhan total premi, yaitu sekitar 5% pada tahun ini.
"Hal itu juga dengan pertimbangan bahwa sumber terbesar premi asuransi jiwa masih tetap bersumber dari premi unitlink, yaitu sekitar 34% dari total premi asuransi jiwa," katanya dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (7/3).
Sepanjang 2023, Ogi menerangkan premi atas produk Paydi atau unitlink mengalami penurunan, sedangkan premi atas produk tradisional pada periode yang sama mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% Year on Year (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News