Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era industri 4.0, wajar bila seluruh pelaku usaha gencar mendorong bisnis lewat digital, termasuk industri perbankan. Bukan hanya menyasar penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), perbankan kini mulai mengoptimalkan penyaluran kredit dengan memanfaatkan teknologi digital.
Adapun, yang menjadi incaran bagi bank tak lain segmen milenial yang dinilai punya pangsa pasar paling luas. Salah satu kredit yang diandalkan untuk menggaet debitur milenial yakni kredit pemilikan rumah (KPR).
Baca Juga: OJK prediksi tahun ini akan sepi aksi akuisisi di industri multifinance
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang sejak tahun 2019 lalu sudah merancang produk kredit bagi milenial. Pemimpin Divisi Manajemen Produk Konsumer BNI Donny Bima menjelaskan saat ini pihaknya memang sudah mulai menerapkan pemasaran KPR secara digital melalui form digital alias e-form.
"Pengajuan kredit bisa dilakukan secara online yang dapat diakses melalui website BNI atau mobile banking BNI," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/1).
Bank berlogo 46 ini memang mengamini bahwa saat ini tren pertumbuhan properti memang banyak didominasi oleh kaum milenial. Antara lain untuk properti dengan harga per unit di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar. "BNI pun fokus di segmen tersebut," jelasnya.
Sementara itu, untuk KPR khusus milenial BNI menyebut tingkat rata-rata ticket size sebesar Rp 350 juta per unit. KPR yang bertajuk BNI Griya Gue ini memiliki jangka waktu kredit hingga 25 tahun, uang muka mulai dari 0% hingga angsuran disesuaikan dengan kemampuan debitur.
Baca Juga: BRI Life catat laba senilai Rp 323 miliar di tahun lalu
Wajar bila BNI gencar mendorong bisnis KPR, pasalnya kredit ini merupakan segmen terbesar dari keseluruhan kredit konsumer. Adapun, per 2019 lalu total realisasi KPR perseroan mencapai Rp 44,12 triliun, tumbuh 8,3% secara year on year (yoy). BNI berharap tahun ini bisnis KPR bisa tumbuh dua digit.