kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

MUF Optimistis Piutang Pembiayaan Capai Rp 40,3 Triliun di Tahun 2025


Jumat, 07 Februari 2025 / 04:15 WIB
MUF Optimistis Piutang Pembiayaan Capai Rp 40,3 Triliun di Tahun 2025
ILUSTRASI. Mandiri Utama Finance targetkan piutang pembiayaan naik 15,14% dibanding tahun 2024 dan menjadi Rp 40,3 triliun di tahun 2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) menargetkan piutang pembiayaan sebesar Rp 40,3 triliun di tahun 2025. Adapun target tersebut meningkat 15,14%, jika dibandingkan pencapaian pada akhir tahun lalu.

"Hingga Desember 2024, total piutang pembiayaan MUF mencapai Rp 35 triliun," ungkap Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait kepada Kontan, Kamis (6/2).

Elisabeth bilang pencapaian piutang pembiayaan hingga akhir Desember 2024 tercatat tumbuh 14%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023. Dia menyebut pertumbuhan itu utamanya didorong oleh segmen mobil baru.

Lebih lanjut, Elisabeth juga mengungkapkan tantangan dan peluang yang berpotensi memengaruhi kinerja MUF pada tahun ini. Dia mentebut tantangan utama MUF, yaitu adanya fluktuasi kebijakan ekonomi, seperti kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang baru-baru ini diberlakukan. 

Baca Juga: MUF Bidik Laba Rp 530 Miliar dan Penyaluran Pembiayaan Rp 25 Triliun pada 2025

Meski ada tantangan, Elisabeth juga mengatakan ada peluang signifikan yang bisa dimanfaatkan MUF dalam meningkatkan penetrasi pasar melalui inovasi digital. Selain itu, dia optimistis MUF bisa tumbuh positif tahun ini ditopang oleh sinergi yang makin kuat dengan Bank Mandiri dan Bank Syariah Indonesia (BSI).

"Ditambah makin berkembangnya segmen yang memiliki prospek cerah bagi industri, seperti pembiayaan kendaraan listrik dan syariah," tuturnya.

Sementara itu, MUF juga turut angkat bicara terkait proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang menyampaikan pertumbuhan industri multifinance mencapai 7%-8%. Elisabeth melihat industri multifinance masih dapat tumbuh sesuai proyeksi pada 2025, meskipun tantangan ekonomi global dan domestik tetap menjadi faktor yang harus diantisipasi. 

"Kami optimistis pertumbuhan multifinance dapat mencapai pertumbuhan yang baik dengan momentum yang tepat dan dukungan dari berbagai faktor," ungkap Elisabeth. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×