Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai perusahaan pembiayaan (multifinance) masih mencatatkan pertumbuhan positif untuk pembiayaan dana tunai, khususnya selama periode Ramadan dan Lebaran 2025.
Namun, dia mengingatkan bahwa industri ini kini menghadapi tantangan berat dari penyedia pinjaman daring (fintech lending) dan layanan buy now pay later (BNPL) atau paylater.
“Pembiayaan dana tunai cukup positif sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan investasi dan modal kerja dari multifinance,” ujar Nailul kepada Kontan, Senin (9/6).
Ia menjelaskan bahwa peningkatan permintaan selama Ramadan dan Lebaran mendorong pelaku usaha mikro dan kecil untuk mencari alternatif pembiayaan di luar sektor perbankan.
Baca Juga: Clipan Finance (CFIN) Mengalami Penurunan Penyaluran Pembiayaan per April 2025
“Dengan kondisi yang tidak memungkinkan meminjam produk perbankan, pembiayaan multifinance bisa menjadi alternatif bagi mereka,” lanjutnya.
Kendati mencatatkan kinerja yang cukup baik, Nailul menilai pembiayaan dana tunai dari multifinance belum sepopuler produk pinjaman daring dan BNPL. Menurutnya, kemudahan akses, proses yang cepat, serta pendekatan teknologi menjadi alasan utama masyarakat lebih memilih platform digital.
“Persaingan dengan kedua alternatif pembiayaan tersebut akan cukup sengit, terlebih untuk pinjaman daring yang menawarkan proses lebih mudah dan mengandalkan teknologi,” ungkapnya.
Selanjutnya: Krakatau Steel (KRAS) Gandeng Delong Steel Bangun Pabrik Baru di Lahan 500 Hektare
Menarik Dibaca: Resep Kue Singkong Gulung Tradisional yang Enak, Super Gampang dan Ekonomis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News