CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.879   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.141   -73,55   -1,02%
  • KOMPAS100 1.093   -10,03   -0,91%
  • LQ45 872   -3,51   -0,40%
  • ISSI 215   -3,49   -1,60%
  • IDX30 447   -1,05   -0,23%
  • IDXHIDIV20 540   0,91   0,17%
  • IDX80 125   -1,17   -0,92%
  • IDXV30 135   -0,50   -0,37%
  • IDXQ30 149   -0,06   -0,04%

Multifinance masih optimis mudah cari pendanaan


Rabu, 28 Juli 2021 / 16:31 WIB
Multifinance masih optimis mudah cari pendanaan
ILUSTRASI. Costumer Service melayani nasabah di kantor CIMB Niaga Auto Finance./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/06/2021.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat kinerja pembiayaan baru masih mengalami koreksi karena kondisi pandemi covid-19 yang tak menentu, pendanaan bagi multifinance juga masih mengalami kontraksi. Hanya saja, beberapa perusahaan multifinance mengaku masih sanggup memperoleh pendanaan di tahun ini.

Jika menilik data OJK bulan Mei, pendanaan untuk perusahaan pembiayaan masih turun 21,93% yoy menjadi Rp 267 triliun namun membaik dari bulan sebelumnya yang turun 24,19%yoy. Pendanaan tersebut berasal dari pinjaman luar negeri, pinjaman dalam negeri hingga obligasi. 

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengakui bahwa kondisi pandemi covid-19 ditambah dengan adanya aturan PPKM ini membuat perusahaan pembiayaan masih menemui tantangan dalam hal memperoleh pendanaan.

Baca Juga: Restrukturisasi kredit multifinance berpotensi naik lagi, dipicu pemberlakuan PPKM

“Dana dari bank masih sangat sulit sehingga penyebabnya kita tidak bisa berkembang karena kita gak punya dana juga kalau tidak ada dari perbankan. Kita makanya perlu juga perbankan menjadi partner dan percaya kepada kita kembali,” ujar Suwandi.

Meskipun ada pendanaan dari perbankan, Suwandi mengaku kalau kebanyakan pendanaan tersalurkan ke perusahaan multifinance yang berafiliasi dengan bank atau korporasi besar yang memiliki dealer. Jikapun ada yang disalurkan di luar perusahaan tersebut, ia menyebut hanya perusahaan besar yang mendapat pendanaan.

“Padahal sayang karena yang kecil-kecil ini kan yang membiayai mobil-mobil bekas. Biasanya yang punya mobil bekas ini jual kan untuk menjadi DP untuk membeli mobil yang baru, kalau yang kecil mati terus yang nampung siapa? Makanya ekosistem ini harus dijaga,” imbuh Suwandi.

Adapun salah satu perusahaan multifinance yang tidak terafiliasi bank atau korporasi besar lainnya seperti PT BFI Finance Indonesia Tbk mengaku masih bisa mengumpulkan pendanaan dari berbagai sumber. Saat ini, sumber pendanaan perusahaan memiliki porsi yang rata dengan rincian 33 persen dari bank dalam negeri, 35 persen berasal dari pinjaman luar negeri, obligasi sebesar 30 persen dan sisa 2 persen dari joint financing.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×