Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan mobil bekas diyakini masih bisa memiliki pangsa pasar tersendiri kendati di tengah lesunya sektor otomotif di tahun ini. Termasuk bagi PT Mandiri Utama Finance (MUF) yang masih cukup yakin prospek bisnis ini masih mampu bertumbuh.
Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan, hingga tutup tahun lalu pembiayaan mobil bekas berkontribusi 23,29% atau sebesar Rp 1,7 triliun dari total pembiayaan baru di akhir 2017 sebesar Rp 7,3 triliun.
Di tahun ini, anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 38,36% menjadi Rp 10,1 triliun. Adapun porsi pembiayaan mobil bekas diproyeksi bisa mencapai Rp 1,9 triliun.
"Pembiayaan mobil bekas trennya stabil saja karena juga persaingan dengan mobil baru," kata Stanley kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Maklum saja, Stanley mengakui tahun ini merupakan tahun yang sangat menantang. Untuk itu perusahaan juga menyiapkan strategi dalam mengucurkan pembiayaan mobil bekas dengan menawarkan diskon-diskon dan paket-paket pembiayaan yang menarik.
"Kami akan perkuat sinergi dengan induk usaha yakni Bank Mandiri," ungkap Stanley.
Senada, PT Al Ijarah Indonesia (Alif Finance) juga masih pede pembiayaan mobil bekas masih bisa melaju di tahun ini. Maklum saja portofolio kredit mobil bekas masih memiliki porsi yang dominan yakni 70%.
Tahun lalu, realisasi total pembiayaan Alif Finance mencapai Rp 551 miliar, atau tercapai 92% dari target semula.
"Tahun ini kami bidik pembiayaan Rp 800 miliar," kata Corporate Communication Alif Finance, Haindry Barda kepada Kontan.co.id, Rabu (24/1).
Tahun ini, Haindry bilang porsi pembiayaan mobil bekas masih akan berada di kisaran seperti sebelumnya. "Mobil bekas masih akan jadi pilihan konsumen seperti pertimbangan dari sisi harga lebih murah maupun pajaknya," ujar Haindry.
Selain bekerja sama dengan showroom, Alif Finance juga memiliki agen-agen atau tenaga pemasar dalam menyalurkan pembiayaan. Saat ini, Alif Finance telah memiliki sebanyak 500 tenaga pemasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News