Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
“Kami menargetkan pembiayaan baru bisa ke Rp 1 triliun, karena kami memproyeksi belum bisa mencapai Rp 2,4 triliun. Namun, dengan angka tersebut setidaknya dapat naik, dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebutkan, melihat situasi yang belum kondusif, pihaknya belum dapat memastikan kapan penjualan mobil dapat kembali stabil.
Baca Juga: Tahun ini anjlok, bisnis multifinance diyakini bisa stabil lagi di 2021
Namun, ia menegaskan sejak dilonggarkannya PSBB serta wilayah yang tidak menerapkan PSBB, dealer mobil baru dan showroom mobil bekas telah beroperasi, sehingga diharapkan bisa memaksimalkan penjualan.
“Secara bertahap, kami telah memasuki pasar. Sebelumnya seluruh team sales telah kami kerahkan untuk membantu proses restrukturisasi, namun saat ini fokus utama kami ialah untuk dapat kembali memasarkan penjualan mobil,” terang Roni.
Asal tahu saja, karena kondisi pasar yang belum stabil, anak usaha Bank BCA ini telah melalukan revisi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana tahunan perusahaan. Sayang, ia enggan menyebutkan terkait angka yang telah di revisi.
Baca Juga: Dihadang wabah corona, bank syariah ikut bersiasat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News