Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan multifinance kian terpengaruh sejak adanya pandemi. Selain diharuskan untuk memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang berpenghasilan tidak tetap, penjualan mobil juga ikut melorot.
Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo menyebutkan, mengacu data April dan Mei 2020, penjualan mobil baru turun 80%, sehingga perusahaan memprediksi penjualan mobil dapat kembali optimal pada Desember 2021.
Baca Juga: Sepanjang 2019, Bukopin Syariah salurkan kenaikan pembiayaan 12,6%
“Memang jika berkaca pada bulan April dan Mei, penjualan mobil turun 80%, sehingga perusahaan memprediksi pada Desember 2021 penjualan mobil bisa kembali ke 40%,” ujar Harjanto kepada Kontan.co.id Rabu, (17/6).
Lanjut ia meski begitu, dengan adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), tentunya dapat mendatangkan angin segar terhadap perusahaan.
Menurutnya, hal itu dikarenakan beberapa dealer mobil dapat kembali beroperasional sehingga diharapkan bisa membantu pertumbuhan penjualan, walaupun tidak signifikan.
“Meski industri otomotif dapat kembali stabil, namun dengan adanya masa transisi perusahaan menilai penjualan mobil bisa tumbuh, sehingga pasar otomotif dapat tumbuh secara bertahap. Hanya saja tidak signifikan,” tambah Harjanto.
Baca Juga: Tingkatkan pelayanan saat new normal, Mandiri Tunas Finance atur strategi
Perlu diketahui, adapun rata-rata pembiayaan MTF mencapai Rp 2,4 triliun sepanjang tahun 2019. Sedangkan, pada April hingga Mei 2020 adapun pembiayaan berkisar Rp 500 miliar per bulan. Melihat hal itu, pihaknya berharap pada Desember mendatang pembiayaan baru MTF bisa mencapai Rp 1 triliun.
“Kami menargetkan pembiayaan baru bisa ke Rp 1 triliun, karena kami memproyeksi belum bisa mencapai Rp 2,4 triliun. Namun, dengan angka tersebut setidaknya dapat naik, dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebutkan, melihat situasi yang belum kondusif, pihaknya belum dapat memastikan kapan penjualan mobil dapat kembali stabil.
Baca Juga: Tahun ini anjlok, bisnis multifinance diyakini bisa stabil lagi di 2021
Namun, ia menegaskan sejak dilonggarkannya PSBB serta wilayah yang tidak menerapkan PSBB, dealer mobil baru dan showroom mobil bekas telah beroperasi, sehingga diharapkan bisa memaksimalkan penjualan.
“Secara bertahap, kami telah memasuki pasar. Sebelumnya seluruh team sales telah kami kerahkan untuk membantu proses restrukturisasi, namun saat ini fokus utama kami ialah untuk dapat kembali memasarkan penjualan mobil,” terang Roni.
Asal tahu saja, karena kondisi pasar yang belum stabil, anak usaha Bank BCA ini telah melalukan revisi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana tahunan perusahaan. Sayang, ia enggan menyebutkan terkait angka yang telah di revisi.
Baca Juga: Dihadang wabah corona, bank syariah ikut bersiasat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News