kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance tekan biaya operasional


Rabu, 07 Februari 2018 / 11:10 WIB
Multifinance tekan biaya operasional


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beban yang dipikul industri multifinance merangkak naik. Hingga akhir 2017 total beban perusahaan pembiayaan meningkat 6,8% menjadi Rp 81,04 triliun. Sejumlah perusahaan pembiayaan memiliki kiat khusus untuk menekan beban agar tak semakin membengkak.

Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beban operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) multifinance sebetulnya cenderung menurun yakni dari 82,77% di 2016 menjadi 81,46% pada akhir 2017. Ini artinya perusahaan pembiayaan kian efektif mengemas bisnisnya.

Hanya saja, masih menurut data OJK, beban biaya multifinance masih meningkat. Beban terbesar berasal dari beban bunga yang harus dibayarkan multifinance naik 4,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 25,49 triliun.

Untuk menekan beban, PT Indosurya Inti Finance, semisal  menyebar pendanaan agar biaya bunga tak terus membengkak. Managing Director Indosurya Inti Finance Mulyadi Tjung mengakui, komponen terbesar beban berasal dari beban bunga. "Beban cost of fund sudah pasti komponen terbesar, untuk itu kami diversifikasi pendanaan agar menurunkan beban," kata dia.

Indosurya Finance pun akan meningkatkan produktivitas baik dari front office maupun back office dalam menekan beban. "Jadi targetnya tanpa menambah tim, produksi tetap naik dengan penerapan teknologi mobile" kata Mulyadi, Selasa (6/2). Indosurya juga aktif melakukan pelatihan dengan tim dan proses reengineering.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) pun mencoba berhemat dari sisi biaya dana. Pendanaan WOM Finance tak hanya dari pinjaman perbankan tapi juga dari obligasi. "Kami juga menjalankan strategic cost management program (SCMP). Intinya menerapkan good cost dan bad cost," kata Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar.

Sementara, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) memiliki strategi merampingkan beban di tahun ini. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo mengatakan, salah satunya menghemat beban gaji.

Caranya dengan sentralisasi bagian collection via telepon terpusat sehingga menghemat SDM. Metode lain MTF adalah efisiensi biaya perjalanan dinas sebesar 10% dan mengubah biaya sewa komputer menjadi teknologi Thin Client sehingga bisa lebih hemat.  Tak hanya itu, proses data entry dibuat terpusat dengan project data processing outsource yang akan menghemat biaya 10%-20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×