kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Sejumlah pemain industri pembiayaan pilih pasang target laba moderat di tahun 2019


Kamis, 07 Februari 2019 / 18:29 WIB
Sejumlah pemain industri pembiayaan pilih pasang target laba moderat di tahun 2019


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pelaku bisnis pembiayaan memilih untuk bersikap konservatif dalam mematok laba di tahun 2019. Misalnya saja PT BCA Finance yang hanya menargetkan keuntungan yang sama besar dengan capaian tahun lalu.

Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyebut perusahaannya membidik perolehan laba sebesar Rp 1,6 triliun sepanjang tahun ini. “Kami mematok target lama sama dengan tahun lalu, karena pada tahun 2018 terdapat sedikit perlambatan pembiayaan perusahaan,” jelasnya, Kamis (7/2).

Roni mengungkapkan ada sejumlah tantangan yang bakal dihadapi pelaku bisnis pembiayaan yaitu dari sisi kondisi makro ekonomi, seperti perang dagang, politik dan persaingan bisnis yang ketat. Meski banyak tantangan, perusahaan akan tetap gencar mengejar target pembiayaan tersebut melalui penjualan dan menjaga risiko secara tepat.

Perusahaan pembiayaan lain, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga mengakui bisnis pembiayaan tahun ini cenderung stagnan seperti tahun lalu. Direktur Keuangan MTF Armendra, menilainya pertumbuhan bisnis pembiayaan berdasarkan penjualan mobil Toyota yang hanya tumbuh 6,9% secara year on year (yoy).

“Untuk pasar 2019 cenderung stagnan, karena kami menyesuaikan dengan outlook industri. Walaupun mereka mempunyai asumsi tersendiri,” ungkapnya.

Walaupun pasar lesu, MTF sukses mencatatkan laba sekitar Rp 400 miliar, atau lebih besar dari realisasi 2017 yaitu Rp 335,1 miliar. Adapun perolehan laba tersebut, mayoritas disumbang dari kendaraan mobil baru Rp 20 triliun.

Peningkatan laba tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit sebesar 22% menjadi Rp 26,9 triliun. Hal ini juga dipengaruhi, rasio pembiayaan bermasalah multifinance atau non performing finance (NPF) yang masih di bawah 1%.

Dengan pencapain itu, perseroan menargetkan laba tumbuh 15% tahun ini, dengan mengandalkan nasabah dari bank Mandiri dan nasabah tetap MTF. Serta melakukan penetrasi pasar, mengembangkan risiko manajemen dan digital marketing dalam mengembangkan ekosistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×