Reporter: Fitri Nur Arifenie, Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bisnis pembiayaan multiguna bakal semakin menjamur di kalangan perusahaan multifinance. Perluasan cakupan usaha oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini langsung dimanfaatkan oleh multifinance. Selain mendongkrak penyaluran kredit multiguna, beberapa pemain mulai menjajal bisnis ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Efrinal Sinaga mengatakan, kredit multiguna bakal mendorong kinerja industri multifinance di tahun ini. Apalagi pembiayaan di sektor alat berat dan otomotif terus melambat dalam beberapa tahun terakhir. "Pembiayaan multiguna cenderung memiliki risiko yang sedang dan bisa mendatangkan banyak nasabah," kata Efrinal.
Salah satu pemain bisnis ini adalah PT Citifin Multi Finance Syariah. Multufinance ini bakal memperbesar porsi pembiayaan multiguna.
Yulian Ma'mun, Sekretaris Perusahaan Citifin Multi Finance Syariah mengatakan, tahun lalu porsi pembiayaan multiguna antara 10% hingga 15% dari total pembiayaan Citifin sebesar Rp 359 miliar. Artinya, lini usaha multiguna menyumbang pembiayaan paling sedikit Rp 35,9 miliar.
Nah, pada tahun ini, Citifin Multi Finance Syariah mengincar pembiayaan multiguna 40% dari total kredit yang disalurkan. Dengan target sebesar Rp 500 miliar, berarti Citifin mengharapkan pembiayaan multiguna yang mengalir kepada nasabah mencapai Rp 200 miliar.
Sampai Maret 2015, pembiayaan baru Citifin mencapai Rp 85 miliar. Sebanyak 35% di antaranya merupakan pembiayaan multiguna. "Pembiayaan multiguna ini untuk kebutuhan apa saja dengan akad Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) yang didukung agunan berupa kendaraan roda empat," ujar Yulian.
Masuk ke multiguna
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) tak mau ketinggalan. Anak usaha Bank Danamon ini juga mulai melirik pembiayaan multiguna. Meski tak menyebut secara rinci, Adira Finance menargetkan di kuartal empat tahun akan masuk ke multiguna.
Pastinya, produk multiguna yang dirilis oleh Adira Finance akan menyesuaikan kebutuhan nasabah. "Kami sesuaikan anggaran dasar sehingga memungkinkan kami untuk masuk ke pembiayaan multiguna," ujar Direktur Keuangan dan Kepatuhan Adira Dinamika Multi Finance, I Dewa Made Susila.
Sedendang seirama dengan Adira, PT Radana Bhaskara Finance Tbk juga sedang mengkaji pembiayaan multiguna. Paling lambat, Radana akan masuk ke pembiayaan multiguna di awal tahun 2016. Lewat pembiayaan multiguna, Radana Finance mengharapkan bisa mengerek pembiayaan baru.
"Kami akan melakukan perluasan pembiayaan di luar mobil dan motor. Kami akan kaji multiguna," ujar Direktur Utama Radana Bhaskara Finance Evy Indahwaty.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga akan meluncurkan pembiayaan multiguna yakni pembiayaan pendidikan di tahun ini. MTF bakal bekerja sama dengan lima sampai enam universitas. Tapi untuk tahun pertama, MTF baru akan menggandeng dua perguruan tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News