Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (BPD Jateng) belum akan merealisasikan rencana untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO) tahun ini. Aksi korporasi itu ditargetkan akan dilaksanakan paling cepat tahun depan.
Sebelumnya, Bank Jateng sebelumnya berencana melakukan IPO pada tahun 2018 tetapi kemudian ditunda karena kondisinya tidak tepat. Tahun ini, Bank Jateng juga menilai masih belum tepat karena masih dalam momen tahun politik.
"Kita tunda IPO menunggu momen yang tepat. Kalau tahun ini, pasar belum memungkinkan dan ditambah lagi masih tahun politik. IPO kemungkinan dua tahun lagi atau tahun depan paling cepat," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno di Jakarta, Selasa (18/6).
Sementara untuk memperkuat permodalan tahun ini, Bank Jateng masih akan mengandalkan injeksi dari pemegang saham.
Supriyanto mengungkapkan, Bank Jateng akan dapat suntikan modal sekitar Rp 360 miliar tahun ini yang terdiri dari pemerintah provinsi Rp 160 miliar serta dari pemerintah kota dan kabupaten sekitar Rp 200 miliar.
Untuk menjaga likuiditas di pasar, Bank Jateng juga berencana menerbitkan MTN sekitar Rp 500 miliar tahun ini. Maklum, likuiditas Bank Jateng saat ini masih ketat.
Pada kuartal I 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jateng hanya tumbuh 2,6% yoy. Sedangkan penyaluran kredit tumbuh 5,3%.
Adapun di kuartal II-2019, Supriyatno memprediksi penyaluran kredit akan tumbuh double digit. Namun, DPK diperkirakan masih akan tumbuh satu digit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News