Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal I-2024. Ini tercermin dari laba bersih bank yang tumbuh sekitar 17% secara tahunan (YoY).
Secara lebih rinci, bank asing asal New York ini membukukan laba bersih senilai Rp 665,9 miliar selama tiga bulan pertama 2024. Untuk perbandingan, pada periode sama tahun lalu, laba bersih Citi Indonesia senilai Rp 568,7 miliar.
Menariknya, kenaikan laba bersih yang dua digit tersebut bukanlah berasal dari pendapatan bunga bersih yang menjadi sumber utama pendapatan bank. Sebab, pendapatan bunga bersih Citi Indonesia justru turun 23% menjadi Rp 936,3 miliar di kuartal I-2024.
Hal tersebut pun berdampak pada turunnya rasio Net Interest Margin (NIM) yang dicatatkan Citi Indonesia dalam periode tersebut. NIM mereka turun 33 basis poin (bps) menjadi 4,72% pada periode Januari-Maret 2024.
Kondisi ini sejalan dengan mininya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) yang dimiliki Citi Indonesia. Di mana, artinya bank kurang optimal dalam penyaluran kredit.
Baca Juga: Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank (CCB)
Rasio LDR Citi Indonesia per Maret 2024 tercatat berada di level 50,73%. LDR tersebut pun semakin longgar dari Maret 2023 yang masih di level 51,82%.
Sebagai informasi, penyaluran kredit Citi Indonesia dalam periode tiga bulan pertama 2024 mencapai Rp 31,5 triliun. Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) bank ini tercatat sebesar Rp 58,08 triliun.
Sebaliknya, beban operasional Citi Indonesia justru menyusut secara tahunan. Dari Maret 2023 yang senilai Rp 460,5 miliar setahun kemudian menjadi Rp 77,48 miliar.
Jika ditelisik lebih jauh, penurunan beban operasional terdongkrak oleh pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp 6,74 miliar. Pada tahun sebelumnya, Citi membentuk pencadangan mencapai Rp 105,4 miliar.
Kondisi tersebut sejalan dengan semakin membaiknya rasio Non Performing Loan (NPL). Di mana, NPL net Citi Indonesia tercatat 0%, turun dari periode Maret 2023 yang masih di level 0,07%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News